Suara.com - Osteoartritis dan rheumatoid arthritis adalah dua jenis radang sendi yang paling umum dan memiliki banyak gejala, tetapi penyebabnya berbeda.
Menurut Havard Health, osteoartritis terjadi ketika tulang rawan (jaringan di persendian yang menjadi bantalan tulang Anda) hilang.
Di sisi lain, radang sendi atau rheumatoid arthritis adalah kondisi peradangan di mana sistem kekebalan Anda menyerang jaringan di persendian.
Saat ini memang tidak ada obat khusus untuk mengatasi radang sendi, tapi diet tertentu bisa membantu mengatasi gejalanya. Lalu, makanan tertentu juga ada yang harus dihindari karena bisa memperburuk radang sendi.
Baca Juga: Cara Kerja GeNose, Alat Deteksi Virus Corona Super Akurat
Daging olahan salah satu jenis makanan yang harus dihindari karena memperburuk radang sendi. Sedangkan, diet lainnya masih menjadi perdebatan selama bertahun-tahun.
Menurut Frank Hu, MD, PhD, seorang profesor epidemiologi dan nutrisi di Harvard TH Chan School of Public Health di Boston, minum susu seringkali menyebabkan perbedaan pendapat ilmiah.
Namun, badan penelitian nirlaba Arthritis Foundation (AF) masih belum yakin mengenai dampak susu pada gejala radang sendi.
"Gambaran hubungan keduanya buram dan hasilnya tidak konsisten," ujarnya dikutip dari Express.
Diet tinggi lemak jenuh yang banyak terkandung dalam keju dan produk susu berlemak penuh bisa meningkatkan peradangan. Tapi, asam lemak lain dalam produk susu telah dikaitkan dengan manfaat kesehatan, seperti penurunan risiko diabetes.
Baca Juga: Benarkah Cuci Hidung Bisa Cegah Virus Corona? Begini Kata WHO!
Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition menemukan bahwa mengonsumsi produk olahan susu meningkatkan peradangan tingkat rendah pada sampel kecil orang dewasa Jerman.
Berbeda dengan peradangan akut yang pendek dan tajam, peradangan tingkat rendah dapat mendidih di bawah permukaan untuk waktu yang lama.
Terlebih lagi, sebuah penelitian terhadap lebih dari 40.000 orang dengan osteoartritis menemukan bahwa mereka yang makan lebih banyak produk susu lebih mungkin membutuhkan operasi penggantian pinggul.
Di sisi lain, beberapa penelitian menemukan bahwa minum susu dan mengonsumsi yogurt dapat menurunkan risiko asam urat.
Meskipun terdapat informasi yang saling bertentangan, penelitian memberikan gambaran positif untuk produk berbahan dasar susu
Sebuah tinjauan terhadap 52 studi klinis yang diterbitkan dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition menyimpulkan bahwa produk susu umumnya memiliki efek anti-inflamasi, kecuali pada orang yang alergi terhadap susu sapi.
AF telah menjelaskan produk berbahan dasar susu mengandung semua jenis nutrisi dan senyawa aktif, termasuk kalsium, vitamin D, serta berbagai lemak dan protein.