Suara.com - Operasi transplantasi wajah dan tangan pertama di dunia menjadi berita kesehatan paling populer kemarin, Kamis (4/2/2021).
Ada juga pria dengan kasus luka bakar parah hingga penjelasan pemerintah tentang insentif tenaga kesehatan.
Simak berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com berikut ini.
1. Pertama di Dunia: Dokter Berhasil Operasi Transplantasi Wajah dan Tangan
Baca Juga: Komorbid Asma yang Dialami Soraya Abdullah dan 4 Berita Kesehatan Lain
Operasi transplantasi tangan dan wajah pertama di dunia berhasil dilakukan kepada seorang penduduk New Jersey Joseph DiMeo. Pria itu harus mendapatkan transplantasi untuk memperbaiki luka bakar akibat kecelakaan mobil yang dialaminya pada 2018.
DiMeo menjalani prosedur peletakan batu pertama di NYU Langone Health pada Agustus 2020 setelah kecocokan donor ditemukan di Delaware.
2. Alami Luka Bakar Parah, Wajah & Tangan Pria Ini Rusak Total
Joseph DiMeo (24) mengalami luka bakar tingkat tiga di 80% bagian tubuhnya akibat kecelakaan lalu lintas pada 2018 lalu. Untungnya ia selamat.
Baca Juga: Air Purifier Bisa Sebarkan Virus Corona dan 4 Berita Kesehatan Lain
Namun akibat luka bakar ini, wajah DiMeo rusak total. Ia tidak memiliki bibir dan kelopak mata, serta ujung jarinya tidak berfungsi.
3. Innalillahi, Ketua MKEK PB IDI dr Broto Wasisto Meninggal Dunia
Kabar duka datang dari dunia kedokteran Indonesia. Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Meninggal Dunia, dr Broto Wasisto, MPH, DTM&H.
Kabar duka itu disampaikan oleh Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Profesor Zubairi Djoerban di akun media sosialnya, Kamis, (4/2/2021).
4. Masih Ada Insentif Nakes Belum Dibayar, Kemenkeu: Ada di Kas Pemda
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI memastikan sudah nyaris 100 persen dana insentif untuk tenaga kesehatan (nakes) tahun 2020 tersalurkan ke kas daerah.
Pernyataan ini disampaikan untuk menanggapi laporan tentang insentif nakes yang belum semuanya turun hingga saat ini.
5. CEK FAKTA: Rapid Test dan PCR Bikin Anda Positif Covid-19
Sebuah pesan berantai yang mewanti-wanti masyarakat untuk tidak melakukan rapid test dan PCR beredar di media sosial. Benarkah? Simak cek fakta berikut ini.
Pesan tersebut mengatakan pemeriksaan rapid test dan PCR merupakan cara penularan virus Corona yang menyebabkan Covid-19.