Suara.com - Tim investigasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini tengah berada di China untuk meneliti asal usul virus Corona yang menyebabkan pandemi Covid-19.
Menurut Peter Daszak, pakar zoologi dan penyakit hewan yang tergabung dalam tim, sangat penting meneliti gua kelelawar untuk melacak elemen genetik virus.
Daszak, yang terlibat dalam penelitian tentang asal-usul Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) pada 2002-2003, menelusuri asal usul virus ke kelelawar yang tinggal di sebuah gua di Provinsi Yunnan di China barat daya.
"Penelitian serupa perlu dilakukan jika kita ingin menemukan asal mula satwa liar yang sebenarnya dari COVID-19," kata Daszak, kepala Aliansi EcoHealth yang berbasis di New York.
![Ilustrasi kelelawar. [Kelelawar].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/08/13/89795-ilustrasi-kelelawar.jpg)
"Pekerjaan semacam itu, untuk menemukan kemungkinan sumber dari kelelawar, penting karena jika kita dapat menemukan sumber virus mematikan ini, kita dapat mengurangi kontak dengan hewan-hewan itu," ujar dia kepada Reuters dalam sebuah wawancara.
Tidak jelas apakah China saat ini mengambil sampel dari banyak gua kelelawar, tetapi virus yang mirip dengan SARS-CoV-2 sebelumnya telah ditemukan di Yunnan.
Daszak mengatakan tim di Wuhan telah menerima informasi baru tentang bagaimana virus itu menyebabkan pandemi, tetapi tidak menerangkan lebih lanjut.
"Saya melihat gambaran yang datang dari beberapa skenario tampak lebih masuk akal daripada sebelumnya," kata dia.
Satu skenario yang sedang diteliti lebih dekat oleh tim adalah kemungkinan bahwa virus tersebut mungkin telah beredar jauh sebelum pertama kali diidentifikasi di Wuhan.
Baca Juga: WHO: Kanker Payudara Jadi Jenis Kanker Paling Umum Nomor Satu di Dunia
"Itu adalah sesuatu yang kelompok kami lihat dengan sangat intens untuk melihat tingkat penularan komunitas yang mungkin terjadi lebih awal. Pekerjaan sebenarnya yang kami lakukan di sini adalah melacak kembali dari kasus pertama kembali ke reservoir hewan, dan itu jalan yang jauh lebih berbelit-belit, dan mungkin telah terjadi selama beberapa bulan atau bahkan tahun," tutur Daszak, menjelaskan.