Suara.com - Banyak orang kerap khawatir berlebihan ketika mengalami radang. Padahal, peradangan adalah cara tubuh melawan infeksi dan penyembuhan.
Dalam beberapa situasi, peradangan memang bisa bertahan lebih lama dari yang diperlukan. Ini disebut peradangan kronis. Bahkan penelitian telah mengaitkannya dengan banyak penyakit, termasuk diabetes dan kanker.
Diet memainkan peran penting dalam kesehatan Anda. Artinya asupan yang Anda makan, termasuk berbagai bumbu dan rempah-rempah, dapat memengaruhi peradangan di tubuh Anda.
Nah, jika lain kali mengalami radang, berikut lima herbal dan rempah-rempah yang dapat membantu melawan peradangan, melansir dari Healthline
Baca Juga: Olahraga Otot Bisa Bantu Lawan Peradangan dalam Tubuh, Ini Penjelasannya
Jahe
Jahe merupakan bumbu yang dapat dibuat dalam masakan dengan rasa pedas dan manis. Bumbu ini bisa dinikmati dengan berbagai cara, seperti dalam keadaan segar, kering, maupun dalam bentuk bubuk.
Di luar penggunaan kuliner jahe, bahan ini telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional untuk menyembuhkan berbagai kondisi. Termasuk pilek, migrain, mual, radang sendi, dan tekanan darah tinggi.
Analisis terhadap 16 studi pada 1.010 peserta menemukan bahwa mengonsumsi 1.000–3.000 mg jahe setiap hari selama 4–12 minggu secara signifikan mengurangi penanda peradangan dibandingkan dengan plasebo. Penanda ini termasuk C-reactive protein (CRP) dan tumor necrosis factor-alpha.
Bawang
Baca Juga: Bisa Menyebabkan Radang Otak, Ketahui Gejala dan Tanda Infeksi Virus Nipah
Bawang putih adalah bumbu populer dengan aroma dengan rasa yang kuat. Bahan ini telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama ribuan tahun untuk mengobati radang sendi, batuk, sembelit, infeksi, sakit gigi, dan banyak lagi.
Sebagian besar manfaat kesehatan bawang putih ini berasal dari senyawa belerang, seperti allicin, diallyl disulfide, dan S-allylcysteine, yang memiliki sifat anti-inflamasi.
Analisis terhadap 17 studi berkualitas tinggi termasuk lebih dari 830 peserta dan berlangsung selama 4–48 minggu menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen bawang putih mengalami penurunan kadar penanda inflamasi CRP dalam darah secara signifikan.
Kunyit
Kunyit adalah bumbu masakan India yang populer digunakan orang sejak zaman kuno. Bahan ini dikemas dengan lebih dari 300 senyawa aktif. Yang utama adalah antioksidan yang disebut kurkumin, yang memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat
Analisis terhadap 15 penelitian berkualitas tinggi diikuti 1.223 orang yang mengonsumsi 112–4.000 mg kurkumin setiap hari, selama periode 3 hari hingga 36 minggu (17Trusted Source).
Lada Hitam
Lada hitam dikenal sebagai raja rempah-rempah karena populer di seluruh dunia. Secara tradisional, orang menggunakan lada hitam untuk mengobati kondisi kesehatan tertentu, seperti asma, diare, dan banyak penyakit lambung lainnya.
Penelitian menunjukkan bahwa lada hitam dan senyawa aktif utamanya piperin dapat berperan dalam mengurangi peradangan dalam tubuh.
Ginseng
Ginseng adalah tanaman yang telah digunakan orang-orang di Asia selama ribuan tahun, dengan memiliki khasiat pada obatnya. Dua jenis ginseng yang paling populer adalah ginseng Asia (Panax ginseng) dan ginseng Amerika (Panax quinquefolius).
Bahan ini bervariasi dalam efek dan jumlah senyawa aktifnya. Ginseng Asia dilaporkan lebih menyegarkan, sedan ginseng Amerika dianggap lebih menenangkan
Ginseng telah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan, terutama karena senyawa aktifnya yang disebut ginsenosides. Efeknya termasuk mengurangi tanda-tanda peradangan di tubuh.
Analisis terhadap 9 studi mengamati 420 peserta dengan peningkatan kadar penanda inflamasi CRP dalam darah. Mereka yang mengonsumsi 300–4.000 mg ginseng per hari selama 4–24, 8 minggu telah mengurangi kadar CRP secara signifikan.