Suara.com - Kabar duka datang dari dunia kedokteran Indonesia. Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Meninggal Dunia, dr Broto Wasisto, MPH, DTM&H.
Kabar duka itu disampaikan oleh Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Profesor Zubairi Djoerban di akun media sosialnya, Kamis, (4/2/2021).
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Sungguh saya amat kehilangan Anda, Broto Wasisto, seorang organisatoris hebat, seorang panutan, seorang pakar, yang telah membesarkan organisasi Ikatan Dokter Indonesia (ID). Tuhan, terimalah almarhum dengan rahmat-Mu. Selamat jalan sahabat," demikian tulis Zubairi Djoerban dalam akun Twitternya.
Dalam keterangan yang diterima Suara.com. dr Broto meninggal di usia 83 tahun akibat Covid. Dr Broto Wasisto meninggal 4 Februari 2021 pukul 16.54 WIB. Sebelum meninggal, dr Broto sempat dirawat di ICU RS Persahabatan.
Baca Juga: Umi Pipik Bagikan Momen Lambaian Tangan Terakhir Soraya Abdullah
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin yang hadir dalam doa bersama virtual yang digelar oleh Tim Mitigasi IDI mengatakan, "Meski hanya sempat satu kali bertemu fisik dengan beliau, namun saya telah mendengar sebelumnya sepak terjang beliau sebagai penjaga gawang kode etik dunia medis. Dan, saya kira beliau telah membuktikan bahwa sebaik-baiknya orang, yang paling baik adalah yang memberikan manfaat."
Ketua Tim Mitigasi IDI, dr Adib Khumaidi, SpOT mengatakan bahwa semasa hidupnya, dr Broto selalu menjadi panutan bagi para dokter sehingga beliau dipercaya menjadi Ketua MKEK.
"Beliau bukan hanya kepala benteng kode etik bagi para tenaga medis tapi juga teladan bagi para dokter terutama kader-kader di IDI. Semasa hidupnya, dedikasi dan kontribusi beliau terhadap dunia kesehatan medis sangat besar."
Wakil Ketua MKEK, dr Pukovisa Prawiroharjo, SpS yang mendampingi keluarga menyampaikan bahwa hingga akhir hayatnya, dr Broto masih memiliki semangat juang yang tinggi.
Dalam kesempatan yang sama, dr Zaenal Abidin, MHKes, Ketua Umum IDI periode 2012-2015 mengatakan, "Dedikasi dr Broto kepada IDI tidak dapat diragukan. Beliau disiplin, tegas dan tetap santun dalam bertutur."
Baca Juga: Sambil Menahan Tangis, Ibunda Marco Panari Kenang Momen saat Tiba di UGD
Dr Broto Wasisto DTM&H, MPH lahir di Jakarta, 21 November 1937. Beliau menyelesaikan pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1963 kemudian melanjutkan pendidikan paska sarjana di Mahidol university - Bangkok pada tahun 1970, Tulane University di New Orleans USA dari tahun 1977-1978, John Hopkins University di Baltimore USA pda tahun 1984, dan kemudian di Lemhanaa (Lembaga Pertahanan Nasional) KSA pada tahun 1992.
Sepanjang karirnya, beliau pernah menduduki berbagai jabatan di Kementerian Kesehatan RI antara lain:
- Kepala Biro Perencanaan Kemenkes 1983 – 1988
- Direktur Jendral Pelayanan Medis, Kemenkes 1988-1994
- Staf Ahli Menteri Kesehatan 1994 – 1999
- Ketua Panitia Penilaian Kesehatan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden tahun 2004
- Anggota Panitia Penilaian Kesehatan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden tahun 2009 - 2018
- Assesor Kompetensi Teknis SDM untuk penilaian calon- calon pejabat tinggi Kementerian dan Instansi Non Kementerian
- Anggota Panitia Seleksi Calon Pejabat Tinggi Kemenkes 2013-2018
- Anggota Badan Eksekutif WHO di Geneva 1996-1999
- Anggota Board, The Global Fund, Geneva (2004 – 2008)
- Consultant – penasehat di Kementerian Kesehatan RI dan Bappenas
- Anggota Dewan Kehormatan PB-IDI (2006 – sekarang)
- Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI (2003 –2006)
- Anggota MKEK – PB IDI (1990 – 2018)
- Anggota Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)
- Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI (2018-2021)
Dr Broto Wasisto juga merupakan salah satu Tim Perumus Repelita II sampai ke VI, RPJMN I dan II serta berbagai kebijakan pembangunan kesehatan di Indonesia.