Pandemi Covid-19: Perang Melawan Virus Corona atau Hoax?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 04 Februari 2021 | 16:53 WIB
Pandemi Covid-19: Perang Melawan Virus Corona atau Hoax?
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 membuat masyarakat tidak hanay berperang terhadap virus, tetapi juga dengan informasi keliru yang banyak beredar.

Semenjak dinyatakan kasus pertama pada Maret 2020, hingga saat ini terdapat kurang lebih 1000 pemberitaan bohong (hoax) mengenai Covid-19.

Menurut Spesialis Anak, Konsultan Penyakit Pernapasan Anak, Dr.dr. Bob Wahyudin, SpA(K), CIMI, pandemi saat ini masyarakat juga harus bisa turut andil dalam memerangi disinformasi yang beredar. Bob mengatakan, saat ini banyak sekali bereda informasi mengenai Covid-19 terutama vaksin yang sedang didistribusikan.

Informasi yang beredar ini membuat masyarakat khawatir mengenai keampuhannya. Ia mengatakan, terdapat beberapa hoax salah satunya jika divaksin, orang tersebut justru akan kena Covid-19. Padahal, tujuan vaksin diberikan agar masyarakat kebal terhadap virus Covid-19.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

“Saat ini banyak mengenai vaksin, katanya berbahaya. Beritanya ada di media sosial terus masyarakat jadi percaya. Bukan hanya masyarakat, tetapi dokter juga yang seharusnya menjadi contoh di masyarakat, “ ucap Bob pada Talkshow bersama BNPB, Kamis (4/1/2021).

Hal yang serupa juga dikatakan Peneliti Bioteknologi/Associate Professor di Universiti Putra Malaysia, Bimo Ario Tejo, Ph.D,. Menurutnya tantangan terbesar penanganan Covid-19 yaitu menghadapi disinformasi yang beredar di masyarakat. Hal itu yang membuat masyarakat menyepelekan Covid-19 sehingga penyebaran terus terjadi.

Bimo mengatakan, seharusnya penanganan pandemi bisa dilangsungkan dengan mudah, yaitu hanya dengan membatasi mobilisasi. Hal ini terbukti saat mengatasi pandemi-pandemi yang terjadi sebelumnya.

Namun, karena perkembangan teknologi informasi beredar dengan mudah, begitupun dengan hoax.  Pemberitaan bohong ini yang menyebabkan penanganan menjadi rumit.

Hoax yang beredar membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap Covid-19 dan vaksin yang ada. Bimo berharap kepada para influencer, dokter, dan pemerintah membantu memberikan edukasi mengenai hoax yang beredar. Menurutnya, pemerintah juga harus bisa mengontrol adanya infomasi yang beredar di media sosial.

Baca Juga: Vaksinasi Massal di Istora Senayan, Prosesnya Habiskan Waktu 2,5 Jam

“Saat ini, informasi yang beredar banyak tanpa adanya kontrol. Seharusnya, ada peran pemerintah yang menjaga masyarakat karena edukasi dari dokter saja tidak cukup untuk mengatasi banyaknya hoax yang ada, “ ucap Bimo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI