Oxford/AstraZeneca Akan Modifikasi Vaksin untuk Lawan Varian Baru Corona

Kamis, 04 Februari 2021 | 14:31 WIB
Oxford/AstraZeneca Akan Modifikasi Vaksin untuk Lawan Varian Baru Corona
AstraZeneca. [Paul Ellis/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Oxford/AstraZeneca bersiap untuk mengeluarkan modifikasi vaksin mereka untuk melawan varian baru virus corona. Peluncuran vaksin versi ini diperkirakan akan dilakukan pada musim gugur mendatang, kurang lebih September 2021.

"Kami bekerja sangat keras dan kami sudah membicarakan tidak hanya varian yang harus kami buat di laboratorium, tetapi juga studi klinis yang perlu kami jalankan nantinya," kata kepala penelitian Sir Mene Pangalos dalam jumpa pers yang diselenggarakan oleh AstraZeneca seperti yang dikutip dari The Independent.

“Kami sangat ingin mencoba dan menyiapkan sesuatu pada musim gugur dan akan jadi tahun ini,” imbuhnya.

Melansir dari The Independent, penelitian telah menunjukkan bahwa varian virus corona yang membawa mutasi E484K memengaruhi bentuk protein lonjakan virus. Varian ini dapat lolos dari respons imun yang dipicu oleh vaksin generasi saat ini.

Baca Juga: Bolehkah Gabungkan Vaksin Pfizer dan Oxford? Ini Kata Ahli!

Profesor Andrew Pollard, direktur kelompok vaksin Oxford mengatakan pekerjaan mereka dalam merancang vaksin baru dapat diselesaikan dengan cepat.

"Saya pikir pekerjaan yang sebenarnya untuk merancang vaksin baru akan memakan waktu sangat cepat karena pada dasarnya hanya mengganti urutan genetik untuk protein lonjakan," kata Pollard.

"Jadi semua itu dapat diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat dan musim gugur adalah waktu yang tepat untuk menyediakan vaksin baru untuk digunakan daripada menjalankan uji klinis," imbuhnya.

Ilustrasi - Tangan memegang botol vaksin dan jarum suntik, deretan kapsul dan bendera WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). (Shutterstock)
Ilustrasi - Tangan memegang botol vaksin dan jarum suntik, deretan kapsul dan bendera WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). (Shutterstock)

Prof Pollard mengatakan kemungkinan uji klinis diperlukan untuk menguji vaksin khusus varian, tetapi uji klinis mungkin hanya akan melibatkan ratusan orang.

"Kami tidak perlu melakukan penelitian dalam skala besar untuk membuktikan kemanjuran. Dan itulah mengapa mereka jauh lebih cepat dan jauh lebih kecil untuk dilakukan," ujar Pollard.

Baca Juga: Vaksinasi Virus Corona di Inggris, Sudah 10 Juta Dosis Disuntikkan ke Warga

Para ilmuwan di Oxford yakin bahwa vaksin mereka tidak hanya diadaptasi sebagai respons terhadap varian Inggris yang dikenal sebagai B.1.1.7. Namun, tim menilai kemampuan vaksin mereka bisa memberikan perlindungan terhadap varian Brasil dan Afrika Selatan di mana keduanya mengusung mutasi E484K.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI