The Lancet: Vaksin Sputnik Rusia Keampuhan 91 Persen, Tanpa Efek Samping

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 04 Februari 2021 | 14:18 WIB
The Lancet: Vaksin Sputnik Rusia Keampuhan 91 Persen, Tanpa Efek Samping
Vaksin Covid-19 yang dikembangkan laboratorium Institut Penelitian Ilmiah Epidemiologi dan Mikrobiologi Gameleya, Moskow, Rusia, 6 Agustus 2020. [Handout / Russian Direct Investment Fund / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal medis The Lancet menyebut vaksin Sputnik buatan Rusia memiliki keampuhan dan minim efek samping.

Dilansir Anadolu Agency, The Lancet menulis vaksin Covid-19 yang dikembangkan Rusia Sputnik V telah menunjukkan efek perlindungan kuat yang konsisten di semua kelompok usia.

Hasil sementara dari uji coba Fase 3 yang melibatkan sekitar 20.000 orang menunjukkan keampuhan 91,6 persen dari dua dosis vaksin berbasis adenovirus.

"Tidak ada efek samping serius yang dianggap terkait dengan vaksinasi, dan sebagian besar efek samping yang dilaporkan ringan, termasuk gejala mirip flu, nyeri di tempat suntikan, dan lesu," kata artikel itu.

Baca Juga: China Tangkap 80 Kelompok Kriminal yang Jual dan Buat Vaksin Covid-19 Palsu

Komplikasi serius, seperti memerlukan perawatan di rumah sakit, jarang terjadi pada kelompok plasebo - 0,4 persen atau 23 orang dari 5.435 - dan kelompok vaksin - 0,2 persen atau 45 dari 16.427 orang.

Tidak ada masalah serius terkait dengan vaksin, menurut para peneliti.

Vaksin tersebut juga terbukti aman dan efektif untuk orang di atas 60 tahun.

"Sub-analisis terhadap 2.000 orang dewasa yang berusia lebih dari 60 tahun menunjukkan vaksin sama efektif dan dapat ditoleransi dengan baik dalam kelompok ini," kata laporan itu.

Rusia adalah negara pertama yang mendaftarkan vaksin Covid-19 untuk penggunaan publik dan juga yang pertama meluncurkan program vaksinasi massal.

Baca Juga: 98 Ribu Tenaga Kesehatan Batal Dapat Vaksin Covid-19

Vaksin Sputnik V diberikan dengan dua suntikan dosis dan dapat dikombinasikan dengan antigen lain, termasuk yang digunakan untuk melawan flu.

Perbedaan dosis tersebut adalah jenis adenovirus yang digunakan untuk mengirimkan vaksin ke sel tubuh.

Untuk efek maksimal, agen imunisasi harus disuntikkan pada selang waktu dua atau tiga minggu, memberikan waktu sistem kekebalan untuk menenangkan diri setelah aktivasi yang dipicu oleh masuknya zat asing.

Sputnik V adalah vaksin yang sensitif terhadap suhu dan seharusnya disimpan di bawah suhu beku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI