Gara-gara Satu Kasus COVID-19, Kota Perth Lockdown Selama Lima Hari

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 03 Februari 2021 | 17:10 WIB
Gara-gara Satu Kasus COVID-19, Kota Perth Lockdown Selama Lima Hari
Ilustrasi kota Perth, Australia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah kota Perth di Australia melakukan lockdown setelah ditemukan satu kasus baru COVID-19.

Dilansir ANTARA, pihak berwenang memerintahkan penguncian selama lima hari di Perth setelah seorang penjaga keamanan di sebuah hotel yang digunakan untuk mengkarantina orang-orang yang kembali dari luar negeri ditemukan tertular virus.

Pemerintah negara bagian mengatakan 66 orang melakukan kontak dekat dari penjaga yang tidak dikenal itu dan tidak ada dari mereka yang telah diuji terinfeksi.

"Total 13 kontak dekat sekarang telah dinyatakan negatif dan dari 11 kontak berisiko tinggi itu telah dipindahkan ke karantina hotel sebagai tindakan pencegahan," kata pemimpin negara bagian Australia Barat Mark McGowan kepada wartawan di Perth.

Baca Juga: Sudah Tiba di Sydney, Syahrian Abimanyu Segera Berseragam Newcastle Jets

Tes pada kontak dekat lainnya diharapkan akan selesai pada hari Senin, kata McGowan.

Australia telah berhasil menahan sebagian besar epidemi COVID-19 - membatasi kasus hingga hampir 29.000 dan kematian hingga 909 - dengan jenis tindakan tegas yang terlihat di Perth, dan kontrol perbatasan yang ketat.

Kampanye vaksin akan dimulai bulan ini, yang menurut Perdana Menteri Scott Morrison akan menelan biaya setidaknya 6,3 miliar dolar Australia atau Rp67,2 triliun.

Australia telah berjanji untuk membelanjakan 4,4 miliar dolar Australia atau Rp46,9 triliun.

Tetapi Morrison mengatakan pemerintahnya telah menyisihkan 1,9 miliar dolar Australia atau sekitar Rp20,2 triliun lagi untuk membayar peluncuran vaksin COVID-19.

Baca Juga: Sigapnya Australia Tangani Corona: Satu Kena, Dua Juta Warga Diisolasi

"Strategi ini didukung oleh alokasi awal sekitar 1,9 miliar dolar Australia atau sekitar Rp20,2 triliun dalam dukungan baru untuk peluncuran vaksin. Ini di atas lebih dari 4,4 miliar dolar Australia atau Rp46,9 triliun yang dialokasikan untuk pembelian vaksin," kata Morrison dalam pidatonya di Canberra.

Mengklasifikasikan program inokulasi sebagai "prioritas pertama", Morrison mengatakan ekonomi sekarang harus mulai melepaskan diri dari pengeluaran pemerintah.

Australia telah menjanjikan lebih dari 250 miliar dolar Australia atau sekitar Rp2.665 triliun dalam bentuk stimulus, yang sudah mulai berkurang.

Tetapi Morrison mengatakan ada batasan untuk dukungan yang bisa diberikan pemerintah.

"Kami tidak menjalankan anggaran cek kosong," kata Morrison.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI