Suara.com - Shannon Romano, seorang ahli biologi molekuler terinfeksi virus corona Covid-19 pada Maret 2020 lalu, sekitar seminggu setelah dirinya dan rekannya menutup laboratorium mereka di Rumah Sakit Mounth Sinai.
Saat terinfeksi virus corona Covid-19, ia mengalami sakit kepala yang melemahkan diikuti demam dan nyeri tubuh yang menyiksa.
"Saya tidak bisa tidur. Saya tidak bisa bergerak. Persedianku terasa sakit dari dalam," kata Shannon Romano dikutip dari Times of India.
Jika Shannon Romano memenuhi syarat, maka ia akan segera mendapatkan suntik vaksin Covid-19. Ia dijadwalkan akan mendapatkan suntik vaksin Covid-19 awal bulan Febuari 2021 ini.
Setelah 2 hari suntik vaksin, ia akan mengalami gejala yang terasa sangat familiar, seperti sakit kepala dan badanya terasa sakit seperti ketika terinfeksi virus corona Covid-19.

Shannon Romano memang menjadi cepat pulih dari virus corona, tapi respons intensitas tubuhnya terhadap suntikan vaksin akan membuatnya terkejut.
Sebuah studi baru telah berusaha mencari tahu penyebab Shannon dan banyak orang lain yang terinfeksi virus corona mengalami reaksi tak terduga pada suntikan pertama vaksin Covid-19.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang sebelumnya terinfeksi virus corona mengalami kelelahan, sakit kepala, menggigil, demam, serta nyeri otot dan sendi setelah suntikan pertama vaksin Covid-19.
Selain itu, pasien virus corona Covid-19 juga memiliki tingkat antibodi yang jauh lebih tinggi setelah dosis pertama dan kedua vaksin Covid-19.
Baca Juga: Alami Reaksi Alergi Setelah Vaksinasi Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?
Berdasarkan hasil ini, para peneliti mengatakan orang yang pernah menderita virus corona Covid-19 mungkin hanya membutuhkan satu kali suntikan vaksin.