Suara.com - Robin Shattock, seorang profesor di departemen penyakit menular Imperial College London, mengatakan bahwa tim penelitinya akan membuat vaksin baru yang khusus menargetkan varian baru virus corona Covid-19 di Afrika Selatan.
Profesor Shattock menambahkan bahwa ini adalah proses yang cukup cepat untuk menghasilkan vaksin baru karena hanya membutuhkan waktu tiga minggu.
Bahkan ia sendiri juga akan ikut mengerjakan vaksin RNA yang menargetkan varian baru virus corona tersebut. Tim peneliti Profesor Shattock dan para ilmuwan di seluruh dunia sedang mempelajari varian baru virus corona.
Sehingga mereka bisamembuat kandidat vaksin baru untuk melawan varian tersebut dengan mempelajarinya di laboratorium.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Inggris Berpotensi Resisten Vaksin Covid-19
"Itu adalah proses yang cukup cepat, kami bisa beralih dari perubahan serius hingga membuat vaksin di laboratorium dalam waktu sekitar 3 minggu," jelas Profesor Shattock dikutip dari Express.
Saat ini, mereka pun sudah menemukan kandidat vaksin baru. Tetapi, Profesor Shattock ingin memeriksa tingkat efektivitasnya melawan varian baru virus corona.
"Kami bisa membuat vaksin ini di laboratorium dalam proses 3 minggu, tetapi untuk membuatnya bisa diproduksi massal akan memakan waktu 3 bulan," jelasnya.
Menurutnya, proses pembuatan dan produksi vaksin baru ini tergolong cukup cepat. Namun, ia mengingatkan bahwa virus corona Covid-19 mungkin juga akan mengalami banyak perubahan di masa mendatang.
"Vaksin baru ini mungkin bisa berubah tidak bekerja baik lagi di masa mendatang. Sehingga periode 3 bulan untuk memberikan pembaruan dan mengembangkan strategi booster cukup efektif," ujarnya.
Baca Juga: Cukup Satu Dosis, Vaksin COVID-19 Baru Buatan China Diklaim Aman