Suara.com - Upaya mengatasi pandemi Covid-19 terus dilakukan. Update Covid-19 global hari ini, seperti dikutip worldometers, sebanyak 438.703 orang di dunia baru saja terinfeksi Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Selain itu, 14.413 jiwa dilaporkan meninggal dunia kemarin akibat terinfeksi virus tersebut.
Upaya terus dilakukan dalam menekan jumlah penularan virus corona. Salah satunya dengan dilakukannya program vaksinasi.
Penghitungan AFP dari sumber resmi hingga Selasa (2/2/2021) disebutkan bahwa lebih dari 100 juta orang di dunia telah disuntik vaksin Covid-19. Sekitar 101.317.005 suntikan telah diberikan di 77 negara dan wilayah yang sebagian besar kaya, menurut hitungan AFP.
Sayangnya, di antara orang-orang tersebut tidak ada dari 29 negara termiskin di dunia yang secara resmi memulai vaksinasi massal.
Baca Juga: Cukup Satu Dosis, Vaksin COVID-19 Baru Buatan China Diklaim Aman
Sementara negara-negara terkaya telah memberikan lebih dari dua pertiga suntikan kepada masyarakatnya.
Israel memimpin program vaksinasi Covid sejauh ini, dengan 37 persen dari populasinya telah disuntik setidaknya satu dosis. Sementara lebih dari seperlima warganya sudah mendapatkan dua dosis.
Sedangkan, lebih dari sepertiga umat manusia, sekitar 35 persen populasi dunia, tinggal di negara yang belum memulai vaksinasi Covid-19, dikutip dari Channel News Asia.
Setelah Israel, negara yang paling banyak memberikan dosis vaksin berada di wilayah Amerika Utara, Eropa, dan Teluk Persia.
Inggris paling banyak dalam hal per kapita dengan suntikan yang diberikan kepada 13,7 persen rakyatnya. Sedangkan Amerika Serikat sudah memvaksinasi 32,2 juta orang atau 7,9 persen dari total populasi.
Baca Juga: 10 Juta Bahan Baku Vaksin COVID-19 Sinovac Tiba di Bio Farma
Di China telah dilakukan vaksinasi terhadap 24 juta orang. Sementara India, negara yang disebut banyak membuat vaksin, hanya memberi empat juta untuk sebagian kecil dari populasi besarnya.
Negara-negara Uni Eropa yang telah lakukan program vaksinasi terbanyak di antaranya Malta (5,4 persen), Denmark (3,2 persen), dan Polandia (3,1 persen).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan kepada negara-negara kaya agar tidak memonopoli vaksin Covid-19. Badan itu meminta agar negara yang mampu secara finansial bisa membantu negara-negara miskin.
"Negara-negara kaya meluncurkan vaksin, sementara negara-negara kurang berkembang mengawasi dan menunggu," kata WHO.
Namun, ada juga beberapa negara kaya yang belum mulai lakukan vaksinasi. Termasuk Jepang, Korea Selatan, dan Australia, yang lebih dulu berhasil mengatasi pandemi dengan kontrol perbatasan dan karantina yang ketat.