Suara.com - Varian baru virus corona baik yang muncul di Inggris maupun di Afrika Selatan memang dikenal lebih menular. Varian yang dikonfirmasi pertama di Inggris dikenal dengan B.1.1.7.
Sementara itu, jenis lain yang baru diidentifikasi, terkait dengan lonjakan kasus Covid-19 di Afrika Selatan disebut dengan 501.V2. Keduanya lebih menular namun tak terbukti membuat lebih sakit.
"Mutasi adalah perubahan pada RNA virus yang dapat menyebabkan perubahan pada protein struktural virus," kata Supriya Narasimhan, MD, kepala penyakit menular di Santa Clara Valley Medical Center di San Jose, California kepada Health.
"Virus bermutasi karena dibawa oleh sel inang yang berbeda," katanya.
Baca Juga: 10 Juta Bahan Baku Vaksin COVID-19 Sinovac Tiba di Bio Farma
Mutasi muncul yang memberi virus varian baru keuntungan dibandingkan versi aslinya, seperti kemampuan untuk lolos dari deteksi, infektivitas yang lebih besar, atau kerentanan yang lebih kecil terhadap vaksin. Dalam hal ini, B.1.1.7 termasuk dalam kategori tersebut.
Varian ini memiliki 17 mutasi dalam genomnya, beberapa di antaranya ada pada protein Spike yang digunakan virus untuk mengikat reseptor di sel manusia. Mutasi protein spike secara teoritis memungkinkan strain baru lebih mudah memasuki sel inang, sehingga memicu infeksi.
"Beberapa perkiraan telah menghitung sekitar 50 persen peningkatan infeksi (dari varian baru)," jelas Charles Bailey, MD, direktur medis untuk pencegahan infeksi di Rumah Sakit Providence St. Joseph dan Rumah Sakit Misi Providence di Orange County, Californiakepada Health.