Studi di Korea Sebut Anak Berisiko Tinggi Tularkan Covid-19 ke Orang Dewasa

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 01 Februari 2021 | 19:05 WIB
Studi di Korea Sebut Anak Berisiko Tinggi Tularkan Covid-19 ke Orang Dewasa
Ilustrasi: Studi di Korea Sebut Anak Berisiko Tinggi Tularkan Covid-19 ke Orang Dewasa
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lewat sebuah penelitian di Korea Selatan ditemukan bahwa tingkat penularan Covid-19 pada anak-anak sama tingginya dengan orang dewasa.

Melansir dari Healthline.com, peneliti mencatat bahwa anak-anak berusia 9 tahun ke bawah memiliki tingkat penularan Covid-19 terendah, tetapi risiko tetap masih ada.

Para peneliti bahkan berhipotesis bahwa tingkat penularan untuk kelompok usia ini mungkin meningkat karena tempat penitipan anak dan prasekolah mulai dibuka kembali di Korea Selatan.

Faktanya, penelitian lain dari Lurie Children’s Hospital of Chicago mendukung hipotesis tersebut.

Baca Juga: Sehari 100, Jenazah Dikubur Protap Corona di Jakarta Tembus 13.300 Petak

Peneliti menemukan anak di bawah 5 tahun memiliki viral load (banyaknya virus dalam darah) lebih tinggi daripada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa, yang dapat memberi kesan bahwa mereka membawa risiko penularan yang lebih besar.

Seiring dengan meningkatnya pengetahuan tentang Covid-19, pemahaman tentang penyakit tersebut dapat memengaruhi anak-anak juga meningkat.

"Sebagian besar anak-anak tampaknya memiliki gejala yang lebih ringan daripada orang dewasa. Namun, ada beberapa kasus di mana anak-anak rentan sakit," jelas Dr. Harvey Karp, dokter anak dan CEO Happiest Baby, melansir dari Healthline.

Dia menunjuk satu tentang komplikasi Covid-19 yang terungkap dalam beberapa bulan terakhir, yaitu sindrom inflamasi multisistem pediatrik. Gejala komplikasi ini meliputi:

  • Demam tinggi
  • Kelelahan
  • Amarah yang ekstrim
  • Demam berlangsung 3 hari atau lebih
  • Sakit perut
  • Diare
  • Muntah
  • Sakit leher
  • Kesulitan bernapas
  • Tekanan dada

Meskipun komplikasi ini jarang terjadi dan dapat diobati, komplikasi ini dapat memiliki efek jangka panjang yang serius.

Baca Juga: 1.105 Tenaga Kesehatan di Lampung Batal Divaksin Covid-19

Selama kurang lebih 2 bulan dataTrusted Source, 80 persen anak-anak yang mengembangkan sindrom inflamasi multisistem pediatrik membutuhkan perawatan di ICU, dengan rerata lama rawat inap di rumah sakit selama 7 hari.

Dua persen dari anak-anak meninggal dunia. Namun, Karp mengimbau para orang tua untuk tetap waspada bahwa ada risiko tambahan yang juga perlu dipertimbangkan.

"Penting untuk diingat bahwa meskipun seorang anak memiliki kasus kecil, mereka dapat menularkannya ke anggota keluarga lain. Jika Covid membuat orangtua lepas kendali, itu juga memiliki konsekuensi besar bagi kesejahteraan anak mereka, " ucapnya. (Aflaha Rizal)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI