Suara.com - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengingatkan pentingnya peran Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas bagi sistem kesehatan Indonesia.
Ke depan, ia berharap upaya pencegahan penyakit bisa dilakukan di tingkat Puskesmas, seperti misalnya, rutinitas skrining kesehatan yang biasanya dilakukan rumah sakit.
"Kita fokusnya bukan memperbanyak rumah sakit tapi mencegah, orang yang sehat skriningnya tidak harus pergi ke rumah sakit," ujar Menkes Budi saat peluncuran program PUSPA Jawa Barat, Senin, (1/2/2021).
Menkes Budi mengatakan alih-alih berfokus pada upaya kuratif atau pengobatan, maka solusi melakukan pencegahan adalah yang terbaik.
Baca Juga: Siapkan Rp80 M Bentuk Tim Covid di 100 Puskesmas, RK: Duitnya juga Seadanya
Apalagi biaya yang dikeluarkan negara lebih besar untuk pengobatan di rumah sakit, dibanding biaya untuk promosi menjaga hidup sehat.
"Kalau semuanya kita lihat hanya ada dari sisi rumah sakit, atau kuratif itu costnya mahal sekali. Di seluruh dunia biaya kesehatan itu kenaikannya di atas pertumbuhan ekonomi," tutur Menkes Budi.
"Jadi nggak mungkin biaya belanja ibu-ibu selalu lebih tinggi naiknya, dibanding kenaikan gaji suami," sambungnya mengutamakan.
Sehingga kata dia, telepas dari pandemi Covid-19 puskesmas harus bisa jadi ujung tombak sistem kesehatan negara. Apalagi posisi puskesmas sangat dekat dengan masyarakat di banding rumah sakit.
"Jika orang bisa sehat dan bekerja, dibandingkan dia harus berada di rumah sakit dan tidak melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari," pungkasnya.
Baca Juga: Jumlah Penduduk dan Puskesmas di Batam Tak Berbanding Lurus