Studi Oxford: 1 dari 8 Pasien Covid-19 Sembuh Alami Masalah Kejiwaan

Senin, 01 Februari 2021 | 12:19 WIB
Studi Oxford: 1 dari 8 Pasien Covid-19 Sembuh Alami Masalah Kejiwaan
Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagian besar orang pasti sudah memahami bahwa virus corona Covid-19 bisa menyebabkan sejumlah komplikasi jangka panjang, termasuk ketika seseorang sudah sembuh.

Ada banyak gejala pasca Covid-19 atau Covid-19 panjang yang bisa memengaruhi kehidupan seseorang setelah pemulihan dan membutuhkan perawatan khusus.

Berdasarkan penelitian terbaru dilansir dari Times of India, 1 dari 8 pasien yang sembuh dari virus corona Covid-19 mengembangkan penyakit mental dan penyakit serius lainnya.

Menurut studi oleh tim Peneliti Oxford, 1 dari 8 pasien Covid-19 yang sembuh menderita komplikasi kejiwaan atau neurologis dalam 6 bulan setelah dinyatakan positif SARS-CoV-2.

Temuan ini berdasarkan survei terhadap hampir 2.336.379 penyintas virus corona di Amerika Serikat. Bahkan studi terbesar yang pernah dilakukan ini juga menemukan bahwa statistik naik menjadi 1 dari 3 jika pasien sudah memiliki penyakit mental sebelumnya.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)

Prognosis juga ditemukan lebih signifikan di antara mereka yang mengembangkan penyakit otak sebelum terinfeksi virus corona Covid-19.

Terkait gejala dan penurunan kesehatan mental, survei menemukan orang yang rentan menunjukkan gejala berkaitan dengan penyakit seperti, demensia, alzheimer, depresi, kecemasan, gangguan psikotik dan perubahan fungsi otak.

Sebagai perbandingan, pasien dalam kelompok studi dikontraskan dengan kelompok pasien yang terjangkit influenza dan infeksi saluran pernapasan lainnya antara Januari hingga Desember 2020.

Temuan penelitian ini terus menunjukkan bahwa virus corona lebih dari sekadar masalah pernapasan. Kondisi itulah yang bisa menyebabkan masalah kognitif jangka pendek dan jangka panjang.

Baca Juga: Seberapa Efektif Vaksin Novavax untuk Virus Corona Afrika Selatan?

Orang yang paling rentan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI