Suara.com - Israel, yang memiliki program vaksinasi tercanggih di dunia, mengatakan sedang mengirim lima ribu dosis vaksin Covid-19 untuk petugas kesehatan Palestina.
Sebelumnya Israel telah melakukan kesepakatan khusus dengan pemasok Pfizer, yaitu bahwa negara tersebut akan menyediakan data medis penting dengan imbalan peluncuran vaksin secara cepat.
Hal ini membuat Israel menjadi negara yang sudah menginokulasi lebih banyak orang dalam populasinya daripada negara lainnya.
BBC melaporkan, sekitar 1,7 juta orang, hampir 20% dari populasi, telah menerima kedua dosis vaksin Pfizer. Sudah lebih dari tiga orang menerima dosis pertama.
Baca Juga: Meluncur Juni 2021, India Ajukan Uji Coba Vaksin Covid-19 Covovax
Kantor Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengkonfirmasi pada hari Minggu (31/1/2021) bahwa Israel akan melakukan transfer ke Otoritas Palestina. Tetapi Palestina belum berkomentar.
Berdasarkan data Universitas Johns Hopkins, kasus Covid-19 di Israel telah mencapai sekitar 640.000 sejak pandemi dimulai, dan telah menyebabkan lebih dari 4.700 kematian.
Sementara itu ada hampir 160.000 kasus di wilayah Tepi Barat dan Gaza, dengan 1.833 kematian.
Situasi di Wilayah Tepi Barat dan Gaza
Baik wilayah Tepi Barat, yang pemerintahannya terbatas, maupun Gaza, telah memulai program vaksinasi.
Baca Juga: INFOGRAFIS: Tips Agar Vaksin Covid-19 Lebih Optimal
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan sedang bernegosiasi untuk pasokan vaksin, namun tidak diketahui kapan kesepakatan tersebut dimulai.
Wilayah tersebut juga berharap mendapat vaksin COVAX, yang didukung Badan Kesehatan Dunia (WHO), untuk memasok vaksin ke negara bagian dan negara yang lebih miskin. Tetapi waktunya tetap belum diketahui.
Beberapa ribu vaksin buatan Rusia telah tiba tetapi tidak jelas siapa yang mendapatkannya. Diketahui sejumlah 2,7 juta warga Palestina tinggal di wilayah Tepi Barat, dan 1,8 juta lainnya di Gaza.