Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperbarui pedomannya dengan mengizinkan ibu hamil disuntik vaksin Covid-19 buatan Moderna, Amerika Serikat.
Menurut WHO, meskipun kehamilan membuat wanita berisiko lebih tinggi terkena Covid-19 dalam kondisi parah, sangat sedikit data yang tersedia untuk menilai keamanan vaksin dalam kehamilan.
"Namun, berdasarkan apa yang kami ketahui tentang jenis vaksin ini, kami tidak memiliki alasan khusus untuk mempercayainya akan menjadi risiko spesifik yang melebihi manfaat vaksinasi bagi wanita hamil," kata WHO dalam pedoman yang diperbarui dilansir Foxnews.com, Sabtu (30/1/2021).
Perubahan itu terjadi hanya beberapa hari setelah WHO awalnya mengatakan tidak merekomendasikan vaksin Moderna untuk ibu hamil (bumil).
Baca Juga: Usai Jalani Karantina, Tim Peneliti WHO Mulai Selidiki Asal-usul Covid-19
Pengecualian hanya untuk bumil yang berisiko tinggi terpapar penyakit baru, seperti petugas kesehatan.
Sikap WHO yang diperbarui itu kemudian menjadi sejalan dengan panduan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Tercatat pada situs web CDC bahwa orang yang sedang hamil termasuk bagian dari kelompok yang direkomendasikan untuk menerima vaksin Covid-19. Namun, baik vaksin Moderna maupun yang dibuat oleh Pfizer-BioNTech belum diuji pada wanita hamil.
Walau begitu, menurut CDC, tidak ada masalah keamanan yang ditunjukkan pada tikus yang menerima vaksin Moderna COVID-19 sebelum atau selama kehamilan.
Dikutip Fox News, CDC mencatat bahwa studi tentang vaksin Pfizer-BioNTech sedang berlangsung. Virus Moderna serta yang dibuat oleh Pfizer, tidak mengandung virus hidup, tetapi menggunakan teknologi baru mRNA.
Baca Juga: WHO: Manusia Tak Akan Kalah dengan Pandemi Covid-19
"Vaksin mRNA tidak berinteraksi dengan DNA seseorang karena mRNA tidak memasuki inti sel. Sel memecah mRNA dengan cepat. Berdasarkan cara kerja vaksin mRNA, para ahli percaya bahwa vaksin tersebut tidak mungkin menimbulkan risiko khusus bagi orang yang hamil," jelas CDC.
Namun, CDC juga mencatat, risiko sebenarnya dari vaksin mRNA untuk orang hamil dan janinnya tidak diketahui karena vaksin belum diteliti pada bumil.
Para ahli menyuarakan keprihatinan bahwa informasi yang tidak konsisten dapat membingungkan ibu hamil yang berharap untuk mengetahui apakah mereka harus divaksinasi Covid-19 atau tidak.