Sarankan Lockdown Jawa Bali, Ketua Satgas IDI: Bisa Selamatkan Ekonomi

Sabtu, 30 Januari 2021 | 19:35 WIB
Sarankan Lockdown Jawa Bali, Ketua Satgas IDI: Bisa Selamatkan Ekonomi
Tweet Prof. Zubairi Djoerban tentang lockdown. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menyusul Covid-19 Indonesia tembus 1 juta kasus, banyak pihak yang menyarankan pemerintah melakukan lockdown Jawa Bali. Bahkan, saran ini juga datang dari pakar epidemiolog.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban mengatakan usulan itu sangat patut untuk dipertimbangkan, namun syaratnya pemerintah harus konsisten.

"Ya amat patut dipertimbangkan. Terapkan saja. Tegas dan konsisten. Kan sudah ada contoh bagus. Misalnya Vietnam, yang melakukan lockdown dan kini telah memiliki kehidupan mereka kembali," ujar Prof Zubairi melalui cuitannya di Twitter dikutip Suara.com, Sabtu (30/1/2021).

Menurut data, Vietnam memang tercatat memiliki 1.657 kasus, dengan 35 orang di antaranya meninggal dunia. Sudah ada 1.448 orang dinyatakan sembuh, kini di Vietnam hanya bersisa 174 kasus Covid-19 aktif.

Baca Juga: Epidemolog Usulkan Lockdown di Jawa, Ganjar: Tidak Semudah Itu

Namun data kasus Vietnam menurut Prof. Zubairi sangat jauh dibanding Indonesia, dan Vietnam berani memberlakukan lockdown, di mana setelahnya masyarakat bisa keluar rumah tanpa masker.

"Situasi di sana telah 'normal kembali'. Hampir tak terlihat masker di wajah mereka. Hal itu menjadi kenyataan bagi orang Vietnam setelah berjuang dengan menerapkan lockdown sebelumnya," tutur Prof. Zubairi.

Dokter yang berpraktik di RS Kramat 128, Jakarta Pusat itu mengungkap Vietnam bisa jadi percontohan jika lockdown demi kesehatan, dengan sendirinya ekonomi akan membaik.

"Vietnam tahu betul bagaimana bicara prioritas. Mereka tidak mempertaruhkan kesehatan masyarakat dengan ekonomi. Karena, jika melindungi kesehatan, ya ekonomi akan mengikuti. Buktinya, Vietnam disebut sebagai negara dengan kinerja ekonomi terbaik di Asia pada 2020," ungkapnya.

Sehingga ia membantah lockdown bisa menghancurkan ekonomi, namun yang terjadi justru sebaliknya, lockdown bisa menyelamatkan ekonomi negara.

Baca Juga: DPRD Usul Bali Lockdown, Publik: Sudah Susah Jangan Dibikin Sengsara

"Hal itu membuktikan bahwa gagasan lockdown bisa juga menyelamatkan ekonomi. Memang, situasinya beda dengan Indonesia, yang berada di peringkat 85 dengan skor 24,7, menurut data yang dirilis Lowy Institute," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI