Suara.com - Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan suasana hati. Namun, beberapa penelitian lainnya menunjukkan bahwa alat kontrasepsi hormonal juga meningkatkan gejala depresi.
Kelompok tertentu yang menggunakan kontrasepsi berisiko lebih besar mengalami perubahan suasana hati, termasuk remaja dan orang dengan riwayat gangguan suasana hati.
"Sangat umum kontrasepsi hormonal memengaruhi suasana hati, biasanya dengan cara yang negatif," kata Felice Gersh, MD, direktur medis dari Integrative Medical Group of Irvine kepada Insider.
Meskipun beberapa orang melaporkan efek negatif dari kontrasepsi hormonal, beberapa perempuan malah menyatakan bahwa penggunaan kontrasepsi ini bisa membantu menyeimbangkan suasana hati.
Baca Juga: Lagi Sedih? Catat, Ini Deretan Makanan yang Tingkatkan Rasa Bahagia
"Ini adalah hal yang masih membutuhkan lebih banyak penelitian," kata Gersh.
Melansir dari Insider, studi tahun 2017 mengamati orang-orang yang menggunakan pil KB hormonal gabungan, bentuk kontrasepsi hormonal. Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi pil memiliki skor yang jauh lebih rendah dalam kesejahteraan mental dan perasaan pengendalian diri.
Meski demikian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontrasepsi hormonal dapat membantu mengurangi gejala sindrom pramenstruasi (PMS).
Dalam sebuah penelitian tahun 2010, orang yang mulai menggunakan kontrasepsi setelah melahirkan memiliki kemungkinan sepertiga lebih kecil untuk mengalami gejala PMS, yang dapat mencakup kecemasan, perubahan suasana hati, mudah tersinggung, dan sering menangis.
Namun, uji coba tahun 2014 menemukan hasil yang berbeda. Penelitian yang lebih kecil ini menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi tidak berpengaruh pada gejala PMS pada wanita yang sudah menikah.
Baca Juga: Timbulkan Pro dan Kontra, Manakah Alat Kontrasepsi Terbaik?
Perbedaan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa efek dari kontrasepsi hormonal bisa berbeda tergantung kondisi perempuan.