Suara.com - Penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang mengembangkan tekanan darah tinggi selama kehamilan dan usai melahirkan mengalami peningkatan risiko hipertensi kronis.
Hal ini dinyatakan dalam peenlitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Society for Maternal-Fetal Medicine (SMFM) oleh peneliti dari University of Pittsburgh.
Melansir dari Medical Xpress, tekanan darah yang terus meningkat dari waktu ke waktu dikenal sebagai hipertensi kronis di mana telah dikaitkan dengan penyakit jantung yang merupakan penyebab utama kematian di Amerika Serikat.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi yang terus-menerus juga dapat meningkatkan risiko stroke dan kematian secara keseluruhan.
Baca Juga: Mau Vaksinasi Covid-19 Tapi Hipertensi Kambuh, Apa yang Harus Dilakukan?
Hanya sekitar 1 dari 4 orang dewasa dengan hipertensi kronis yang kondisinya terkendali.
Studi tersebut mengamati 368 perempuan yang memiliki tekanan darah normal selama kehamilan dan mengikuti mereka selama enam hingga 18 bulan setelah melahirkan.
Hasil menemukan bahwa pada kunjungan postpartum (usai melahirkan) pertama mereka, hampir setengah dari perempuan atau 49,5 persen (182 orang) telah mengembangkan tekanan darah tinggi.
"Dengan memanfaatkan data dari program pemantauan jarak jauh hipertensi pascapersalinan, kami dapat menemukan bahwa tekanan darah wanita dalam enam minggu pertama setelah melahirkan tampaknya menjadi indikator penting apakah dia cenderung mengembangkan hipertensi kronis enam hingga 18 bulan kemudian," kata salah satu penulis utama Eesha Dave, MD, seorang dokter residen di bidang kebidanan dan ginekologi di UPMC Magee-Womens Hospital di Pittsburgh.
Baca Juga: Salah Kasih Nama Perempuan ke Anak Laki-Laki, Wanita Ini Dihujat Keluarga