Selama Pandemi, Rupanya Lebih Banyak Pria Laporkan Masalah Disfungsi Ereksi

Jum'at, 29 Januari 2021 | 20:50 WIB
Selama Pandemi, Rupanya Lebih Banyak Pria Laporkan Masalah Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terlalu sering menghabiskan waktu di rumah disebut bisa berefek pada kehidupan seksual. Ahli urologi telah memperhatikan peningkatan disfungsi ereksi pada orang-orang dari segala usia karena mereka lebih banyak duduk dan stres selama pandemi.

"Ketika kondisi seperti disfungsi ereksi sangat erat kaitannya dengan gaya hidup, saya bisa membayangkan angka itu akan naik (akibat pandemi)," kata Dr. Premal Patel, seorang ahli urologi yang berbasis di Miami, kepada Insider.

Melansir dari Insider, semakin tidak aktif seseorang, semakin besar kemungkinan mereka menambah berat badan dan mengembangkan masalah jantung. Karena ereksi memerlukan peningkatan aliran darah ke penis, jantung dan kondisi terkait berat badan yang mengacaukan tekanan darah dapat berdampak negatif pada fungsi seksual.

Menurut ahli urologi California Dr. Aaron Spitz, peningkatan stres telah membuat lebih banyak ereksi.

Baca Juga: Simak Dialog Strategi Kebangkitan Pariwisata di Tengah Pandemi Siang Ini

"Saya melihat lebih banyak pria datang dengan disfungsi ereksi terkait stres. Pandemi adalah situasi yang sangat membuat stres dan stres memengaruhi kemampuan kita untuk melakukan hubungan seksual," kata Spitz.

Ilustrasi disfungsi ereksi (Pixabay/derneumann)
Ilustrasi disfungsi ereksi (Pixabay/derneumann)

Peningkatan kecemasan dan depresi juga bisa berperan dalam memicu masalah disfungsi ereksi. Patel mengatakan, keduanya pun berkontribusi pada risiko disfungsi ereksi, terutama untuk pria berusia 20-an dan 30-an.

Penelitian sebelumnya menunjukkan orang dengan kecemasan dan depresi lebih mungkin mengembangkan disfungsi ereksi daripada mereka yang tidak memiliki masalah kesehatan mental.

Meskipun peneliti belum mengungkap mengapa kesehatan mental berdampak pada ereksi, jelas bahwa keadaan psikologis seseorang merupakan faktor utama dalam kepuasan seksual.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Haruskah Pasien Kanker Menunda Perawatan?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI