5. Cedera prenatal
Epilepsi bisa terjadi akibat kerusakan otak sebelum lahir. Biasanya, hal ini terjadi karene infeksi pada ibu, gizi buru, atau kekurangan oksigen saat hamil. Hal itu berpengaruh kepada perkembangan otak anak dan menyebabkan epilepsi.
6. Gangguan mental
Epilepsi terkadang dapat dikaitkan dengan gangguan perkembangan mental seseorang, seperti autisme dan neurofibromatosis.
Pada dasarnya epilepsi disebabkan karena kerusakan atau aktivitas abnormal yang terjadi di otak. Jika hal itu terjadi biasanya orang akan menunjukkan berbagai gejala, di antarannya:
- Kebingungan sementara
- Melamun
- Gerakan menyentak tak terkendali pada lengan dan kaki
- Kehilangan kesadaran
- Gejala psikis seperti ketakutan, kecemasan atau deja vu
Saat mengalami kejang, seseorang yang mengalami epilepsi sangat berisiko membahayakan orang lain dan dirinya sendiri. Berikut beberapa hal yang bisa terjadi kepada seseorang yang mengalami epilepsi:
- Seseorang yang mengalami epilepsi sangat berisiko mengalami jatuh saat kejang. Hal ini dapat membuat tubuhnya terluka karena gesekan atau benturan. Lebih parahnya hal ini bisa menyebabkan gegar otak dan patah tulang.
- Penderita epilepsi berisiko tenggelam saat dirinya berada di air. Hal ini karena bisa saja ia mengalami kejang saat sedang berenang.
- Seseorang yang mengalami epilepsi bisa berisiko mengalami kecelakaaan. Hal ini karena dirinya kehilangan kesadaran. Tidak hanya membahayakan dirinya, hal ini juga berdampak pada pengendara lain.
- Untuk perempuan yang mengalami epilepsi saat hamil dapat menyebabkan bahaya bagi ibu dan bayi. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi kehamilan yang menyebabakan risiko cacat lahir. Selain itu, bisa juga menyebabkan keguguran.
- Seseorang yang mengalami epilepsi cenderung mengalami gangguan emosional seperti depresi, kecemasan, dan stres yang berlebih. Hal ini bisa berisiko untuk dirinya melakukan bunuh diri.
Jika seseorang pernah mengalami epilepsi, diharapkan untuk menghubungi dokter agar mendapat perawatan. Hal ini sangat berguna untuk mencegah risiko-risiko yang dapat membahayakan dirinya dan orang lain.
(Penulis:Fajar Ramadhan)
Baca Juga: Pola Makan yang Baik Bagi Penderita Epilepsi untuk Mencegah Kekambuhan