Studi: Skizofrenia Termasuk Faktor Kematian Covid-19 Tertinggi setelah Usia

Jum'at, 29 Januari 2021 | 14:49 WIB
Studi: Skizofrenia Termasuk Faktor Kematian Covid-19 Tertinggi setelah Usia
Ilustrasi lelaki menderita skizofrenia. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru menemukan bahwa kemungkinan gangguan kesehatan mental skizofrenia menjadi faktor tertinggi kedua, setelah faktor usia, dalam tingkat kematian akibat Covid-19.

Berdasarkan analisis terhadap catatan kesehatan dari 260 klinik rawat jalan dan empat rumah sakit di seluruh New York City, Amerika Serikat, pengidap skizofrenia sekitar 2,7 kali lebih mungkin meninggal akibat Covid-19 daripada orang tanpa gangguan mental.

Tetapi, mengapa penyakit mental dikaitkan dengan risiko kematian akibat Covid-19?

"Sesuai perkiraan tetapi juga mengejutkan," kata penulis senior Donald Goff, profesor psikiatri di NYU School of Medicine.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Orang Tanpa Gejala Mendominasi di Lampung

Dilansir Live Science, banyak penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa skizofrenia memperpendek usia hararapn hidup hingga rata-rata 20 tahun, dan banyak yang meninggal lebih awal karena pneumonia serta infeksi virus lainnya.

Ilustrasi gejala awal skizofrenia yang mungkin sering diabaikan. (shutterstock)
Ilustrasi skizofrenia (shutterstock)

Ilmuwan menganggap penurunan harapan hidup tersebut disebabkan oleh faktor risiko medis dan perilaku yang biasanya menyertai skizofrenia, seperti obesitas, penyakit jantung, dan merokok.

"Sepertinya ada sesuatu tentang penyakit skizofrenia atau mungkin pengobatan yang menyebabkan mereka berada pada risiko kematian yang sangat tinggi," sambung Goff.

Ia menambahkan, ada temuan bahwa skizofrenia dapat mengubah respon imun dan variasi gen yang mengatur respons tubuh terhadap infeksi.

Beberapa psikiater berspekulasi bahwa skizofrenia dikaitkan dengan aktivasi sistem kekebalan dan molekul pensinyalan pro-inflamasi yang dikenal sebagai sitokin.

Baca Juga: Beredar Foto Bayi Korban Vaksin COVID-19, Tubuh Penuh Infus, Benarkah?

Sedangkan penyebab umum kematian Covid-19 adalah reaksi berlebihan dari sitokin tersebut, yang juga dikenal sebagai badai sitokin.

"Mekanisme seperti itu juga dapat berperan dalam skizofrenia dan menjadi penghubung antara skizofrenia dengan risiko fatal Covid-19," tutur Norbert Müller, profesor psikiatri di Universitas Ludwig Maximilian di Munich, Jerman.

Ia melanjutkan bahwa kemungkinan gen yang menginstruksikan dana mengatur respons imun juga bisa berperan.

Goff dan timnya sekarang melakukan lebih banyak penelitian untuk mencari tahu apakah ada alasan biologis mengapa pasien skizofrenia memiliki risiko kematian Covid-19 lebih tinggi.

"Kami pikir penting untuk menyampaikan hal ini kepada orang-orang. Pengidap skizofrenia harus masuk ke orang yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin," tandas Goff.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI