Studi: Lingkungan Perumahan yang Buruk Picu Masalah Kesahatan pada Anak

Jum'at, 29 Januari 2021 | 12:45 WIB
Studi: Lingkungan Perumahan yang Buruk Picu Masalah Kesahatan pada Anak
Ilustrasi anak laki-laki menangis (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa kondisi perumahan bisa mempengaruhi kesehatan anak. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang diterbitan pada Journal of Child Health Care.

Melansir dari Medicalxpress, sebuah studi yang dipimpin oleh para peneliti di Rumah Sakit Anak Nationwide, telah menemukan perumahan berkualitas buruk secara independen terkait dengan kesehatan anak yang lebih buruk.

"Apa yang kami temukan dalam penelitian ini adalah ketika kualitas perumahan buruk, maka anak-anak akan menderita," kata Kelly Kelleher, MD, penulis senior studi tersebut dan wakil presiden Kesehatan Masyarakat di Nationwide Children's.

Studi tersebut menemukan bahwa setiap masalah perumahan tambahan dikaitkan dengan kemungkinan 43 persen lebih besar untuk memiliki status kesehatan yang lebih buruk.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Tenaga Kesehatan di Lampung Ditarget Rampung Februari

"Bahkan ketika Anda menyesuaikan faktor demografis seperti ras, etnis dan kecacatan, serta masalah yang terkait dengan perumahan seperti ketidakmampuan untuk membayar sewa atau keamanan lingkungan, kualitas perumahan yang buruk memiliki hubungan independen dengan kesehatan yang lebih buruk" kata Samantha Boch, Ph.D., RN, penulis utama dari studi tersebut. 

Suasana deretan permukiman kumuh di kawasan Manggarai, Jakarta, Kamis (21/11). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Suasana deretan permukiman kumuh di kawasan Manggarai, Jakarta, Kamis (21/11). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Dokter Kelleher mengatakan temuan ini memperkuat kebutuhan akan pemeriksaan kesehatan pada mereka yang tinggal di lingkungan buruk. Peneliti juga menyarankan kualitas perumahan harus menjadi bagian dari pemeriksaan kesehatn tersebut.

"Kami tahu secara anekdot, dari pengalaman kami bahwa kualitas perumahan berdampak pada kesehatan," kata Dr. Kelleher.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI