Suara.com - Aktivitas fisik, baik dalam bentuk olah raga berat di gym maupun sekedar aktif menjalani kehidupan sehari-hari, memang dikenal menyehatkan. Dalam hal ini, penelitian baru menunjukkan bahwa olahraga bisa menangkal efek dari peradangan kronis.
Melansir dari Healthots, studi terbaru yang dipimpin oleh insinyur Biomedis di Duke University, otot manusia memiliki kemampuan bawaan untuk menangkal efek merusak dari peradangan kronis. Kemampuan otot ini disebut lebih berfungsi saat berolahraga.
Hasil penelitian tersebut diterbitkan pada 22 Januari lalu di jurnal Science Advances.
"Banyak proses yang terjadi di seluruh tubuh manusia selama olahraga dan sulit untuk memisahkan sistem dan sel mana yang memiliki efek pada pembatasan peradangan, terutama dalam diri orang yang aktif secara fisik," kata Nenad Bursac, profesor teknik biomedis di Duke.
Baca Juga: Studi: Obat Steroid Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
"Kami menemukan bahwa sel-sel otot mampu melakukan tindakan anti-inflamasi dengan sendirinya," tambah Bursac.
Peradangan pada dasarnya tidak baik untuk tubuh. Saat tubuh terluka, respons peradangan tingkat rendah membersihkan puing-puing dan membantu membangun kembali jaringan sel.
Namun di sisi lain, terkadang sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan sehingga bisa memunculkan reaksi yang disebut badai sitokin. Hal ini yang kemudian menciptakan respons peradangan yang menyebabkan kerusakan. Namun saat berolahraga, sel-sel otot yang digunakan inilah yang nyatanya bisa melawan sinyal peradangan.
"Saat berolahraga, sel-sel otot itu sendiri secara langsung melawan sinyal pro-inflamasi (peradangan) yang diinduksi oleh interferon-gamma, yang tidak kami duga akan terjadi," kata Bursac.
Baca Juga: Meski Tanpa Gejala, Pasien Covid-19 Disarankan untuk Tak Lakukan Olahraga