Waspada, Anak dari Ibu Depresi Berisiko Alami Pemikiran Bunuh Diri

Kamis, 28 Januari 2021 | 16:44 WIB
Waspada, Anak dari Ibu Depresi Berisiko Alami Pemikiran Bunuh Diri
Ilustrasi ibu dan anak remaja. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Depresi bukan hanya memengaruhi diri sendiri, namun juga orang dalam keluarga Anda. Faktanya, sebuah penelitian menyatakan bahwa anak-anak dari ibu yang memiliki gejala depresi lebih berisiko mengalami pikiran untuk bunuh diri saat remaja.

Melansir dari Healtshots, penelitian ini diterbitkan pada jurnal Development and Psychopathology. Orangtua yang depresi terkait dengan kesepian pada anak yang juga berisiko bunuh diri.

Studi yang dilakukan oleh universitas Exeter, Montreal, Laval, dan McGill, menggunakan data dari lebih dari 1.600 keluarga dari Quebec Longitudinal Study of Child Development. Mereka mengikuti bayi yang baru lahir hingga 20 tahun umur.

Para ibu ditanyai tentang gejala depresi, seperti kesedihan dan kehilangan minat secara berkala saat anak mereka berusia lima bulan hingga tujuh tahun.

Baca Juga: Bukan Cuma Fisik, Gangguan Mental Juga Berisko Meninggal Akibat Covid-19

Peneliti percaya kesepian bisa menjadi alasan mengapa anak-anak dengan ibu yang depresi berpikir untuk bunuh diri. Anak-anak dari ibu dengan tingkat gejala depresi yang lebih tinggi kira-kira 15 persen lebih mungkin memiliki pikiran untuk bunuh diri  atau mencoba bunuh diri saat remaja dibandingkan dengan anak dari ibu dengan tingkat gejala depresi yang lebih rendah.

"Kami tidak dapat mengatakan sejauh mana hubungan ini karena pengaruh masa kanak-kanak, genetika, atau faktor lain," kata penulis utama Dr. Lamprini Psychogiou, dari University of Exeter.

Ilustrasi Remaja Depresi. (Shutterstock)
Ilustrasi Remaja Depresi. (Shutterstock)

"Tetapi mengidentifikasi beberapa mekanisme yang menjelaskan mengapa anak-anak tersebut berisiko tinggi untuk bunuh diri di kemudian hari adalah penting untuk memahami bagaimana mencegah bunuh diri di antara anak-anak dari ibu dengan depresi," tambah Psychogiou.

Penulis pun menyelidiki apakah perasaan kesepian dan penarikan sosial yang dilaporkan oleh remaja pada usia 10 hingga 13 tahun dapat menjelaskan hubungan ini.

"Kami menemukan bahwa gejala depresi ibu di tahun-tahun awal kehidupan seorang anak berhubungan dengan tingkat kesepian yang dilaporkan oleh anak-anak itu sendiri saat remaja yang pada gilirannya dikaitkan dengan bunuh diri," kata Dr. Psychogiou.

Baca Juga: 6 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI