Suara.com - Selama ini usia lanjut (lansia) dan memiliki penyakit penyerta disebut bisa meningkatkan risiko kematian Covid-19. Namun, studi terbaru menunjukkan gangguan mental juga meningkatkan risiko kematian apabila terinfeksi Covid-19.
Dalam studi ini, peneliti menganalisis catatan medis dari 260 klinik rawat jalan di 4 rumah sakit New York. Ditemukan dari 26.540 pasien yang dites, 7.348 orang di antaranya positif Covid-19.
Mengutip Live Science, Kamis (28/1/2021) dari 7.000 orang yang positif Covid-19 tersebut , 75 pasien memiliki riwayat skizofrenia, 564 orang alami gangguan mood, dan 360 alami gangguan kecemasan.
Dari semua gangguan mental itu, ternyata skizofrenia 2,7 kali lebih berisiko meninggal karena Covid-19 dibanding orang-orang tanpa gangguan mental. Risiko kematian pada skizofrenia ini tertinggi kedua, setelah faktor lansia.
Baca Juga: Percaya Teori Konspirasi, Apoteker Ini Rusak Ratusan Vaksin Covid-19
Sebagai perbandingan, pasien Covid-19 yang berusia 45 hingga 54 tahun 3,9 kali lebih berisiko meninggal karena Covid-19 dibanding pasien Covid-19 yang berusia lebih muda.
Bahkan gangguan mental skizofrenia ini, risiko meninggalnya lebih tinggi dibanding pasien dengan gagal jantung dan diabetes, di mana risikonya 1,65 kali dan 1,28 kali kematian karena Covid-19.
"Ini penemuan yang sangat bagus dan diharapkan, tetapi juga cukup mengejutkan," ujar Peneliti Senior Dr. Donald Goff, Profesor Psikiatri NYU School of Medicine.
Prof. Goff menduga alasan gangguan mental skizofrenia bisa meningkatkan risiko kematian, lantaran berhubungan dengan obat-obatan yang diberikan.
Baca Juga: Gus Yasin Pakai Kaos Jogo Santri Jogo Kiai Saat Disuntik Vaksin Covid-19