Ilmuwan China Klaim Tes Usap Anal Lebih Efektif Deteksi Virus Corona

Kamis, 28 Januari 2021 | 08:11 WIB
Ilmuwan China Klaim Tes Usap Anal Lebih Efektif Deteksi Virus Corona
Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China adalah tempat pertama kali virus corona Covid-19 ditemukan, yang mengalami lonjakan kasus terburuk sejak Maret 2020.

Beberapa wilayah di bagian utara China pun harus ditutup setelah dua kasus varian baru virus corona Covid-19 dari Inggris ditemukan.

Temuan varian baru virus corona yang berisiko menyebabkan lonjakan itu pun mendorong para pejabat di Beijing untuk melakukan uji massal terhadap lebih dari 2 juta orang dalam 48 jam.

Sejauh ini, jutaan orang di China telah menjalani tes virus corona Covid-19 denga metode swab atau usap tenggorokan dan hidung serta tes antibodi.

Baca Juga: Terinfeksi Virus Corona 2 Kali, Ibu Ini Alami Ruam Kulit di Sekujur Tubuh

Tapi, seorang pakar kesehatan mengatakan bahwa usapan anal lebih akurat mendeteksi virus corona Covid-19 daripada usapan tenggorokan dan hidung.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Mereka mengklaim jejak virus corona bisa bertahan lebih lama di anus daripada di saluran pernapasan. Tes usap ini nampaknya juga berhasil dengan memasukkan alat swab sekitar 3 hingga 5 cm ke dalam rektum dan diputar beberapa kali.

Sama halnya dengan metode usap hidung dan tenggorkan, alat usap untuk anus juga akan dilepas dan ditempatkan di wadah sampel yang aman.

Menurut Komisi Kesehatan Nasional China, seluruh prosedur tes usap dubur untuk deteksi virus corona Covid-19 ini memakan waktu sekitar 10 detik.

"Sejak awal pandemi virus corona, kami telah menguji jutaan orang menggunakan tes usap tenggorokan dan hidung," ujar Li Tongzeng, wakil direktur di Rumah Sakit You'an Beijing dikutip dari The Sun.

Baca Juga: WHO Himbau Ibu Hamil Jangan Suntik Vaksin Moderna, Ini Alasannya!

Menurut Li Tongzeng, seseorang cenderung sembuh dari virus corona Covid-19 lebih cepat ketika mengalami gejala ringan atau tanpa gejala.

Tapi, Li Tongzeng beranggapan bahwa jejak virus corona Covid-19 masih bisa bertahan di tenggorokan pasien setelah 3 hingga 5 hari dinyatakan sembuh.

Pihaknya juga menemukan bahwa beberapa pasien juga masih memiliki virus corona di saluran pencernaan atau feses mereka daripada saluran pernapasannya.

Karena itu, tes usap dubur mungkin bisa menjadi metode lain untuk mendeteksi virus corona Covid-19, selain tes usap tenggorokan dan hidung.

Berdasarkan laporan, China sudah menggunakan metode usap dubur ini lebih sering pada bocah laki-laki usia 9 tahun yang positif virus corona Covid-19 tanpa gejala.

Kemudian, lebih dari 1.200 siswa di sekolahnya dan orang yang kontak dekat dengannya menjalani tes virus corona dengan metode usap dubur.

Beberapa orang yang telah melakukan metode baru tes usap ini juga membagikan pengalamannya di media sosial Weibo. Seseorang merasa perlu mengulangi tes virus coronanya menggunakan metode lama karena masih ragu.

"Saya telah melakukan dua kali tes usap anal untuk deteksi virus corona. Setiap kali saya melakukannya, saya harus melakukan usap tenggorokan setelahnya. Karena, saya takut perawat masih belum handal melakukan metode tes yg baru ini," ujar seorang pengguna Weibo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI