Kram Saat Menstruasi, Ini Sebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 27 Januari 2021 | 19:10 WIB
Kram Saat Menstruasi, Ini Sebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Kram Saat Menstruasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kram saat menstruasi adalah hal yang sangat mengganggu bagi wanita. Perut yang kram saat menstruasi dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Terkadang seseorang yang mengalami kram menstruasi tidak bisa melakukan aktivitas apapun, bahkan saat dirinya berbaring diam tetap merasakan sakit.

Biasanya kram menstruasi terasa sakit di perut bagian bawah tepat sebelum dan selama menstruasi. Kram saat menstruasi juga bisa terjadi kapan dan di mana saja. Kram ini biasanya dapat dilihat dari gejala-gejala yang terjadi, di antaranya:

  1.  Muncul rasa nyeri di perut (terkadang parah)
  2.  Perasaan tertekan di perut
  3. Rasa nyeri di pinggul, punggung bawah, dan paha bagian dalam
  4. Muntah

Kram saat menstruasi terjadi karena faktor kontraksi yang terjadi di otot rahim. Kontraksi yang terlalu kuat akan menekan pembuluh darah di sekitarannya. Hal ini akan memotong oksigen ke rahim.

Ilustrasi wanita sakit menstruasi (istockphoto)
Ilustrasi wanita sakit menstruasi (istockphoto)

Kekurangan oksigen ini yang menyebabkan rasa sakit dan kram pada rahim. Selain itu, kram saat menstruasi juga bisa disebabkan beberapa hal, di antaranya:

Baca Juga: Bantu Menstruasi Lebih lancar, Konsumsilah 5 Makanan Ini Secara Teratur

  1.  Endometriosis, yaitu suatu kondisi di mana jaringan yang melapisi rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim.
  2. Fibroid (daging nonkanker) yang tumbuh di rahim 
  3. Adenomiosis, ketika lapisan rahim tumbuh menjadi otot di dekatnya.
  4. Penyakit radang panggul (PID), infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang dimulai di rahim dan dapat menyebar ke organ reproduksi lainnya.
  5. Stenosis serviks, atau penyempitan bagian bawah rahim, yang disebabkan oleh jaringan parut, serta kekurangan estrogen setelah menopause.

Selain itu terdapat beberapa faktor yang menyebabkan risiko lebih tinggi mengalami kram menstruasi. Beberapa faktor tersebut di antaranya:

  1. Berusia di bawah 30 tahun
  2. Mulai pubertas lebih awal, pada atau sebelum usia 11 tahun
  3. Pendarahan hebat selama menstruasi (menorrhagia)
  4. Memiliki perdarahan menstruasi yang tidak teratur (metrorrhagia)
  5. Memiliki riwayat keluarga kram menstruasi
  6. Merokok

Sakit pada kram biasanya sangat mengganggu. Untuk itu, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengobati atau mengurangi rasa sakit saat mengalami kram, di antaranya:

  1. Minum obat pereda nyeri (aspirin) seperti asetaminofen, ibuprofen, atau naproxen.
  2. Letakkan bantal pemanas atau botol air panas di punggung bawah atau perut. Mandi air hangat juga bisa meredakan nyeri. Hal ini karena rasa panas dapat menghilangkan nyeri saat kram.
  3. Istirahat yang cukup
  4. Hindari makanan yang mengandung kafein dan garam.
  5. Hindari tembakau dan alkohol.
  6. Pijat punggung bawah dan perut.
  7. Konsumsi suplemen makanan.
  8. Hindari stres.
  9. Lakukan akupuntur atau akupresur.
  10. Dilakukan sebelum rasa nyeri muncul.

Rasa nyeri juga yang berlebih dan tidak hilang juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. 

(Penulis: Fajar Ramadhan)

Baca Juga: Benarkah Hubungan Seks Mempercepat Menstruasi? Begini Kata Ahli!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI