Suara.com - Nyeri ulu hati, yang terletak di bagian tengah tepat di atas perut, ternyata tidak selalu disebabkan oleh maag.
Menurut dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KEH, menjelaskan bahwa nyeri di ulu hati bisa berasal dari organ lainnya di daerah perut.
"Nyeri perut di ulu hati tidak selalu berasal dari lambung atau maag, bisa berasal dari pankreas, kandung empedu, liver, atau usus dua belas jari," terang dr Ari, dilansir laman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Ia juga menjelaskan bahwa nyeri di ulu hati bisa berhubungan dengan serangan jantung, seperti serangan jantung bagian bawah (infark miokrad inferior).
Baca Juga: Nyeri Punggung hingga Demam Tinggi, Ini Tanda Anda Harus Segera ke Dokter
Sedangkan berdasarkan Alodokter, berikut tiga penyebab umum dari nyeri ulu hati selain maag:
Ini adalah luka terbuka pada lapisan dinding lambung atau sebagian usus kecil, yang terjadi ketika zat asam dalam saluran pencernaan merusak permukaan dalam lambung atau usus kecil.
Zat asam ini dapat membuat luka tersebut sangat menyakitkan atau mungkin berdarah.
Tukak lambung bisa ditandai dengan muntah darah, darah pada tinja, mual, berkurangnya nafsu makan, penurunan berat badan.
Baca Juga: Coca-cola Awalnya Obat Pereda Nyeri, Hoaks atau Fakta?
2. Pankreatitis
Pankreatitis terjadi saat pankreas meradang. Rasa sakitnya akut dan bisa terasa hingga ke punggung serta dibarengi muntah. Rasa sakitnya akan semakin parah setelah makan.
Gejala lainnya adalah perubahan warna kulit di sekitar pusar atau pinggang dan perut kaku.
Pankreatitis kronis bisa menyebabkan penurunan berat badan dan tinja berbau tidak sedap serta berminyak.
3. Penyakit kantung empedu
Kantung empedu yang bermasalah dapat menyebabkan rasa sakit perut luar biasa secara konstan dan diiringi demam, mual, muntah, tubuh gemetar, tinja berubah warna, serta nyeri dada.
Penyakit empedu yang perlu diwaspadai adalah radang dan infeksi empedu, batu empedu, dan kanker empedu.
Sebenarnya ada banyak lagi penyebab dari nyeri ulu hati. Apabila Anda mengalami gejala di atas atau lainnya lebih baik segera konsultasikan ke dokter agar dapat ditangani lebih dini.