Masalah Keterlambatan Data dan Laporan Kasus COVID-19, Ini Kata Satgas

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 27 Januari 2021 | 18:05 WIB
Masalah Keterlambatan Data dan Laporan Kasus COVID-19, Ini Kata Satgas
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac ke tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satuan Tugas penanganan COVID-19 menjawab anggapan yang menyebut kasus virus Corona di Indonesia tidak dilaporkan secara riil.

Menurut Juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito, kemungkinan adanya kasus COVID-19 yang under-reported atau kurang dilaporkan masih ada, namun jumlahnya semakin sedikit.

"Potensi kasus under-reported tentu masih ada. Tapi dari waktu ke waktu berubah cepat," kata Wiku di Jakarta, Rabu (27/1/2021).

Kasus COVID-19 under-reported terjadi, di mana kasus yang dilaporkan lebih sedikit dari kenyataannya.

Baca Juga: Suntik 58 Ribu Nakes per Hari, Menkes Budi Yakin Vaksinasi Sesuai Jadwal

Dia mengatakan keterlambatan data COVID-19 dari daerah ke pusat semakin hari semakin kecil terjadi, sehingga kondisi pelaporan data COVID-19 yang ada saat ini relatif riil.

"Jadi kondisi sekarang relatif riil," ujar dia.

Menurut Wiku, tantangan yang ada saat ini adalah melakukan 3T yakni testing, tracing dan treatment.

Namun Pemerintah sudah membuat upaya penambahan laboratorium rujukan untuk menambah kapasitas testing, selanjutnya juga memastikan tracing dengan manajemen dan SDM yang baik, dan dari sisi treatment juga menambah jumlah tempat tidur khusus COVID-19.

Sementara itu hari ini, Presiden Joko Widodo mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua, setelah 14 hari lalu pada 13 Januari ia mendapat suntikan dosis pertama.

Baca Juga: Menkes Budi: Kasus Covid-19 Indonesia Tembus 1 Juta, 600 Nakes Meninggal

Menurut lelaki yang akrab disapa Jokowi ini, penyuntikkan vaksin Covid-19 kedua tidak ada yang berbeda dari yang pertama, yaitu tidak terasa.

"Alhamdulillah baik, jadi setelah suntikan yang pertama di 13 Januari lalu, 2 minggu lalu, hari ini saya dapatkan suntikan yang kedua, sama seperti yang dilakukan 2 minggu lalu, tidak terasa," ujar Presiden Jokowi sudah disuntik vaksin di Istana Negara, Rabu (27/1/2021).

Ia bercerita saat proses vaksinasi Covid-19 yang pertama, di lokasi bekas suntikkan tangannya terasa pegal, dan ia menduga efek yang sama akan ia rasakan pada suntikan kedua ini.

"Dulu setelah 2 jam (penyuntikan dosis pertama) hanya pegal-pegal. Sekarang saya kira juga sama saja, karena aktivitas saya masih ke mana-mana juga," kata Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI