Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa stafnya sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua. Ini artinya Jokowi dan staf sudah menerima dosis lengkap vaksin Covid-19 buatan Sinovac.
Jubir Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Siti Nadia Tramidzi, MPH mengatakan saat tenaga kesehatan (nakes) atau masyarakat disuntik dosis pertama vaksin Covid-19, secara otomatis akan mendapatkan dosis kedua karena sudah sepaket.
"Jadi dipastikan yang dapat dosis pertama itu, pasti akan sekaligus mendapatkan kepastian untuk dosis kedua," ujar Nadia dalam acara temu media di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI beberapa waktu lalu.
Menurut Nadia, pemerintah sudah menghitung dengan seksama dosis vaksin Covid-19 yang dibutuhkan masyarakat, khususnya untuk 1,47 juta nakes pada vaksinasi Covid-19 tahap pertama.
Jadi walaupun pada vaksinasi tahap pertama juga diberikan untuk presiden, menteri, kepala pemerintahan hingga beberapa publik figur, namun Nadia memastikan jumlah dosis vaksin mencukupi untuk para nakes.
"Jadi memang semua target sasaran sebanyak 1,47 juta (nakes) itu adalah taget vaksin yang sudah hitung. Karena kan kita punya 3 juta dosis ya vaksin," ungkap Nadia.
"3 juta (dosis) itu artinya bisa digunakan untuk 1,5 juta orang sasaran vaksinasi. Dan saat ini jumlahnya yang sudah kita validasi angkanya ada di 1,47," lanjut Nadia.
Pada tahap pertama vaksinasi Covid-19, Indonesia sudah menerima 3 juta dosis vaksin buatan perusahaan farmasi asal China, yakni Sinovac.
Sedangkan untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok usia 18 hingga 59 tahun, pemerintah akan memvaksinasi 181,5 juta penduduk.
Baca Juga: Satu Juta Kasus Covid-19 Indonesia, Kemenkes: Rumah Sakit Kritis!
Sehingga apabila satu orang menerima dua dosis, maka Indonesia butuh sekitar 426,8 juta dosis vaksin Covid-19.