Seperti Jokowi, Kemenkes Tegaskan Warga Dapat Sepaket Dosis Vaksin Covid-19

Rabu, 27 Januari 2021 | 15:45 WIB
Seperti Jokowi, Kemenkes Tegaskan Warga Dapat Sepaket Dosis Vaksin Covid-19
Vaksinator memindahkan vaksin COVID-19 Sinovac ke dalam alat penyuntik sebelum disuntikkan ke tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa stafnya sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua. Ini artinya Jokowi dan staf sudah menerima dosis lengkap vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Jubir Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Siti Nadia Tramidzi, MPH mengatakan saat tenaga kesehatan (nakes) atau masyarakat disuntik dosis pertama vaksin Covid-19, secara otomatis akan mendapatkan dosis kedua karena sudah sepaket.

"Jadi dipastikan yang dapat dosis pertama itu, pasti akan sekaligus mendapatkan kepastian untuk dosis kedua," ujar Nadia dalam acara temu media di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI beberapa waktu lalu.

Menurut Nadia, pemerintah sudah menghitung dengan seksama dosis vaksin Covid-19 yang dibutuhkan masyarakat, khususnya untuk 1,47 juta nakes pada vaksinasi Covid-19 tahap pertama.

Baca Juga: Satu Juta Kasus Covid-19 Indonesia, Kemenkes: Rumah Sakit Kritis!

Jadi walaupun pada vaksinasi tahap pertama juga diberikan untuk presiden, menteri, kepala pemerintahan hingga beberapa publik figur, namun Nadia memastikan jumlah dosis vaksin mencukupi untuk para nakes.

"Jadi memang semua target sasaran sebanyak 1,47 juta (nakes) itu adalah taget vaksin yang sudah hitung. Karena kan kita punya 3 juta dosis ya vaksin," ungkap Nadia.

"3 juta (dosis) itu artinya bisa digunakan untuk 1,5 juta orang sasaran vaksinasi. Dan saat ini jumlahnya yang sudah kita validasi angkanya ada di 1,47," lanjut Nadia.

Pada tahap pertama vaksinasi Covid-19, Indonesia sudah menerima 3 juta dosis vaksin buatan perusahaan farmasi asal China, yakni Sinovac.

Sedangkan untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok usia 18 hingga 59 tahun, pemerintah akan memvaksinasi 181,5 juta penduduk.

Baca Juga: Ingin Tingkatkan Efikasi, Lakukan Dua Hal Ini Sebelum Vaksinasi Covid-19

Sehingga apabila satu orang menerima dua dosis, maka Indonesia butuh sekitar 426,8 juta dosis vaksin Covid-19.

Adapun rincian sumber 660 juta dosis vaksin Covid-19 untuk Indonesia sebagai berikut:

  • Vaksin Sinovac: dipesan 125,5 juta dosis dan 100 juta dosis opsi atau cadangan berjaga-jaga.
  • Vaksin Novavax: dipesan 50 juta dosis dan 80 juta dosis ops.
  • Vaksin dari COVAX/GAVI: dipesan 54 juta dosis dan 54 juta dosis opsi.
  • Vaksin AstraZeneca: dipesan 50 juta dosis dan 50 juta dosis ops.
  • Vaksin Pfizer: dipesan 50 juta dosis dan 50 juta dosis opsi.

Masih belum jelas kapan tepatnya sederet vaksin ini akan tiba di Indonesia. Namun apabila mengacu pada jadwal rencana pengadaan vaksin Kemenkes RI, 122,5 juta dosis vaksin Sinovac seharusnya akan kembali datang dalam kurun waktu Desember 2020 hingga Januari 2022.

Sedangkan vaksin Novavax akan tiba antara Juni 2021 hingga Maret 2022. COVAX/GAVI tiba pada kuartal (Q) 2 tahun 2021 hingga kuartal 1 tahun 2022.

AstraZeneca tiba pada Q2 tahun 2021 hingga Q1 tahun 2022, dan Pfizer tiba pada Q3 tahun 2021 hingga Q1 tahun 2022.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI