Suara.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyampaikan permintaan maafnya atas setiap nyawa yang hilang akibat Covid-19. Permintaan maaf itu bertepatan dengan jumlah kematian akibat virus corona di Inggris yang telah mencapai 100 ribu.
"Saya sangat menyesal untuk setiap nyawa yang hilang. Tentu saja sebagai perdana menteri ini menjadi tanggung jawab penuh saya terhadap apa-apa saja yang pemerintah telah lakukan," kata Boris dilansir dari situs resmi pemerintahan Inggris.
Boris mengatakan bahwa ia bertanggung jawab penuh atas setiap langkah yang dilakukan pemerintah. Meski demikian, ia bersikeras bahwa mereka melakukan segala hal yang bisa dilakukan untuk meminimalkan jumalh korban yang meninggal.
"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada semua orang yang telah kehilangan orang yang dicintai: ayah dan ibu; kakak beradik; putra dan putri dan banyak kakek nenek yang telah meninggal dunia," kata dia.
Baca Juga: Hari ini Pejabat Setwapres Disuntik Vaksin Sinovac, Tapi Wapres Maruf Absen
Lebih jauh, ia mengatakan, bahwa jika Inggris telah melewati pandemi ini, ia akan terus berusaha mengingat semua orang yang meninggal dan menghormati mereka yang berada di garis terdepan untuk menyelamatkan banyak orang dari pandemi ini.
"Kami akan mengingat keberanian banyak orang yang bekerja - bukan hanya NHS dan pekerja perawatan kami yang luar biasa, tetapi juga pekerja toko, staf transportasi, apoteker, guru, polisi, layanan darurat angkatan bersenjata, dan banyak lainnya - yang membuat negara kami terus maju selama krisis terbesar kami sejak itu," ujar dia.
Ia mengatakan bahwa saat ini pemeritnah Inggris terus berupaya untuk mendistribusikan vaksin agar bisa menghentikan pandemi Covid-19.
"Dan ketika vaksin-vaksin itu akhirnya membebaskan kita dari virus ini dan menempatkan kita pada jalan menuju pemulihan, kita akan memastikan bahwa kita mengambil pelajaran, merenung dan bersiap," ujar Boris.
Baca Juga: Miris! Keluarga Gotong Sendiri Jenazah COVID-19 di Pemakaman Cikadut