Pasien Kanker Aman Divaksinasi, Ini Penjelasan dari Dokter

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 27 Januari 2021 | 14:02 WIB
Pasien Kanker Aman Divaksinasi, Ini Penjelasan dari Dokter
Vaksinator memindahkan vaksin COVID-19 Sinovac ke dalam alat penyuntik sebelum disuntikkan ke tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang dengan penyakit komorbid parah seperti kanker dikhawatirkan mengalami efek samping serius jika mendapat vaksinasi virus Corona.

Namun, menurut seorang dokter dari Turki, pasien penyakit kanker tetap aman mendapat vakksinasi.

Dilansir Anadolu Agency, vaksin CoronaVac dari China, yang sedang digunakan Turki untuk melawan virus Corona, tidak menimbulkan risiko bagi pasien kanker.

Timucin Cil, peneliti di Klinik Onkologi Medis di Rumah Sakit Adana, mengatakan pasien kanker termasuk dalam kelompok risiko pandemi Covid-19.

Baca Juga: Reaksi Habis Disuntik Vaksin Tahap 2, Raffi Ahmad: Ngantuk sama Pegel Aja

"Pasien kanker bisa dengan aman mendapatkan vaksin inaktif. Ini sangat aman dan tidak menimbulkan risiko bagi mereka. Penerapannya jelas direkomendasikan oleh semua pedoman di seluruh dunia," kata dia.

"Vaksin CoronaVac dapat digunakan dengan aman. Vaksin yang kami gunakan juga merupakan vaksin inaktif. Ini tidak menimbulkan risiko bagi penderita kanker," tambah Cil.

Menyoroti bahwa CoronaVac adalah sebuah vaksin inaktif, yang sedang digunakan di Turki, Cil mengatakan itu adalah metode vaksinasi yang cocok untuk pasien kanker.

"Kami sekarang tahu bahwa American Cancer Society, European Society for Medical Oncology dan Turkish Society of Medical Oncology sangat menyarankan vaksinasi dengan metode ini.

"Semua pasien kanker harus divaksinasi," sebut Cil.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap Awal Diakui Pemerintah Ada Masalah

Dia juga menggarisbawahi bahwa ada dua kelompok penderita kanker. Yang pertama adalah pasien yang tidak menerima pengobatan aktif, dan pasien ini harus segera divaksinasi saat tiba giliran mereka.

Kelompok pasien kedua adalah mereka yang mendapat pengobatan aktif, seperti operasi, kemoterapi, imunoterapi, radioterapi, tambahnya.

"Pasien-pasien ini juga perlu divaksinasi, tetapi ketika sistem kekebalan ditekan selama kemoterapi, pendapat ahli onkologi mereka harus dipertimbangkan sebelum vaksinasi," tutur Cil.

Dia mengatakan bahwa pasien kanker yang berusia di atas 85 tahun sedang divaksinasi sejalan dengan program vaksinasi Kementerian Kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI