Tanda-tanda Bayi Alami Gangguan Pendengaran atau Tuli

Rabu, 27 Januari 2021 | 12:56 WIB
Tanda-tanda Bayi Alami Gangguan Pendengaran atau Tuli
Ilustrasi bayi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orangtua perlu mewaspadai adanya gangguan pendengaran pada bayi yang baru dilahirkan. Itu dilakukan untuk mengantisipasi risiko kesulitan mendengar hingga menyebabkan keterlambatan bicara pada anak.

Itulah mengapa Dokter Spesialis THT dr. Benny Hidayat, Sp THT mengingatkan pentingnya skrining pendengaran pada bayi dan anak-anak sedini mungkin.

"Dilanjutkan dengan intervensi hingga usia 3 tahun agar anak tersebut dapat memiliki pendengaran dan kemampuan bicara yang normal," ujar dr. Benny dalam keterangan tertulisnya yang diterima Suara.com, Rabu (27/1/2021).

Berikut tanda-tanda gangguan pendengaran pada bayi yang bisa dilihat dengan kasat mata:

Baca Juga: Tanda, Penyebab, dan Cara Mengatasi Pendengaran Berkurang

  •  Pada usia 0 hingga 3 bulan tidak mampu merespon rangsangan suara.
  • Pada usia 4 hingga 7 bayi tidak menoleh saat dipanggil.
  • Pada usia 10 bulan bayi tidak bisa mengulang kata- kata yang diajarkan orang tua.
  • Pada usia 12 bulan bayi tidak bisa mengucapkan kata yang mempunyai makna.

Selain memerhatikan tanda-tanda, dokter yang berpraktik di RS Eka Hospital Pekanbaru itu mengatakan gangguan pendengaran juga bisa dideteksi dengan metode emisi otoakustik atau Otoacoustic Emission (OAE).

OAE merupakan respons rumah siput (koklea) di telinga yang dihasilkan oleh sel-sel rambut luar dan dipancarkan dalam bentuk energi akustik. Teknologi ini memungkinkan deteksi dini ketulian bahkan sejak bayi baru berusia 2 hari.

Ada juga metode Brain Evoked Response Auditory (BERA) dikenal sebagai Auditory Brainstem Response (ABR). Pemeriksaan ini merekam potensial listrik yang dikeluarkan sel koklea selama menempuh perjalanan mulai dari telinga dalam hingga ke inti-inti tertentu di bidang otak.

"Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya ketulian, maka bayi perlu menjalani habilitasi untuk memberikan fungsi pendengaran yang seharusnya dimiliki bayi atau anak yang sebelumnya belum pernah memiliki kemampuan atau pengalaman mendengar," terang dr. Benny.

Program habilitasi ini terdiri dari amplifikasi (memperkeras input suara), latihan mendengar, dan latihan bicara.

Baca Juga: Sering Tak Disadari, Ini Tanda-Tanda Pendengaran Berkurang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI