Suara.com - Jumlah kasus Covid-19 menembus angka 1 juta hari ini, Selasa (26/1/2021). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan ini patut menjadi bahan renungan.
"Angka ini memiliki dua makna yang harus direnungkan. Ini momen penting yang harus disadari," ucap dia, dalam konferensi pers dari Istana Negara.
Meski begitu, Dicky Budiman epidemiolog dari Griffith University Australia mengatakan angka sejati kasus Covid-19 di Indonesia ini saat ini tiga kali lipatnya.
"Ini bukan saatnya merenung, ini saatnya segera bertindak, situasi sudah sangat serius, 1 juta kasus itu bukan kasus yang sebenarnya, yang sebenarnya itu 3 kali lipat dari saat ini, atau satu persen dari total populasi Indonesia," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Selasa (26/1/2021).
Baca Juga: Pekerja Luar Daerah Reaktif Antigen, Langsung Diisolasi di Embarkasi Haji
Dicky menjelaskan hal itu berdasarkan jumlah tes covid-19 di Indonesia yang sangat rendah, yakni 32.004 tes per 1 juta orang. Dengan demikian, masih banyak orang Indonesia yang belum dites.
Angka itu kalah jauh kalau dibandingkan Filipina yang sudah melakukan tes dengan rata-rata 68.776 tes per 1 juta orang.
Angka satu juta kasus itu, menurut Dicky sebenarnya sudah tercapai sejak September 2020 lalu.
"Dari 19 negara yang sudah satu juta kasus, Indonesia adalah satu-satunya negara dengan kapasitas testing terendah, ini rendah sekali," tegasnya.
Diketahui, kasus positif covid-19 di Indonesia tembus 1.012.350 orang dengan penambahan sebanyak 13.094 orang pada Selasa (26/1/2021).
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Istri Gugat Cerai Suami Meningkat di Pekanbaru
Kemudian sudah ada 820.356 pasien positif yang sembuh, sementara angka kematian sudah mencapai 28.468 jiwa.
Total spesimen yang sudah diperiksa adalah 8.881.607 spesimen dari 5.931.637 orang yang diperiksa.