Produsen vaksin Moderna mengatakan bahwa perlindungannya terhadap varian virus corona di Afrika Selatan mungkin akan hilang lebih cepat dibandingkan varian Inggris.
Prof Lawrence Young, seorang ahli virus di Warwick Medical School di Inggris, mengatakan hal ini akan mengkhawatirkan.
Saat ini, produsen Moderna pun sedang menguji apakah memberikan suntikan penguat ketiga membantu melawan varian baru virus corona di Afrika Selatan atau tidak.
Sama seperti ilmuwan lain, perusahaan juga sedang menyelidiki apakah mendesain ulang vaksin agar lebih cocok untuk varian baru akan bermanfaat atau tidak.
"Sangat penting untuk bersikap proaktif saat virus berkembang," kata Stephane Bancel, CEO Moderna dikutip dari BBC.
Regulator Inggris telah menyetujui vaksin Moderna untuk diluncurkan di NHS, tetapi jumlah vaksin yang dipesan diperkirakan tidak akan terpenuhi langsung semuanya.