Hal yang Harus Dilakukan Diabetesi Sebelum Vaksinasi Covid-19

Selasa, 26 Januari 2021 | 12:54 WIB
Hal yang Harus Dilakukan Diabetesi Sebelum Vaksinasi Covid-19
Sebagai ilustrasi: Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit penyerta seperti diabetes dapat memperparah kondisi pasien Covid-19. Pertanyannya kini, apakah pasien diabetes dapat menerima vaksin Covid-19

Ketua POKJA Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PP PDPI) dr. Erlina Burhan, Sp.P (K)., M.Sc., Ph.D mengataka, pasien diabetes masih bisa menerima vaksinasi Covid-19.

Hanya saja, mereka harus berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter dan mengontrol kadar gula dalam darah.

Sehingga saat menerima vaksinasi, pasien diabetes tidak dalam kondisi kadar gula melonjak dari batas normal.

Baca Juga: Mau Vaksinasi Covid-19 Tapi Hipertensi Kambuh, Apa yang Harus Dilakukan?

"Kita lihat HbA1c (Hemoglobin Glikat)  itu untuk melihat apakah penyakit diabetesnya terkontrol atau tidak," ujar dr Erlina dalam acara diskusi virtual bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI beberapa waktu lalu.

HbA1c atau hemoglobin A1c adalah sel darah merah seperti hemoglobin yang berkaitan dengan gula darah (glukosa).

Sehingga pemeriksaan HbA1c jadi salah satu cara untuk melihat tingkat darah yang mengandung glukosa selama tiga bulan terakhir.

Nah, bagi Anda yang memiliki riwayat diabetes dan ingin tetap menerima vaksin Covid-19, maka pastikan diabetes dalam kondisi terkontrol dengan menjalani pemeriksaan HbA1c ke dokter.

Jika Hemoglobin Glikat tinggi, maka segera melakukan tindakan untuk mengontrol gula darah baik dengan bantuan obat maupun menjalani pola hidup sehat.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Tiba di Lampung Barat, Bupati Parosil Mabsus Siap Divaksin

"Jadi sebaiknya kalau memang Anda sakit ke dokter, periksakan diri cari tahu status Anda dimana kalau HbA1c nya di bawah 7,5 itu akan mendapatkan tiket untuk divaksinasi," jelas dr Erlina.

Terakhir, dokter yang juga Ketua PP PDPI DKI Jakarta itu menegaskan pentingnya kriteria layak dan tidak layak mendapat vaksinasi bukan untuk menghalangi orang mendapat vaksin.

Hal tersebut dilakukan untuk melindungi masyarakat, dan mencegah terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dikhawatirkan banyak orang.

"Jadi sebetulnya, arah vaksinasi ini bukan saja untuk mengendalikan Covid-19, tapi juga membuat orang memikirkan kesehatannya, mulailah kita mengetahui status kesehatan kita," tuturnya.

"Jadi ini prinsip kehati-hatian vaksinasi, selain tadi mengurangi KIPI jangan sampai dalam satu bulan ada KIPI," pungkas dr Erlina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI