Suara.com - Sunat alias khitan merupakan prosedur medis kecil khusus lelaki. Ada yang melakukannya karena faktor agama dan kebudayaan, ada juga yang dengan alasan kebersihan area kelamin.
Biasanya, sunat dilakukan oleh anak lelaki sebelum mencapai usia akil balig. Muncul pertanyaan, amankah melakukan sunat di tengah pandemi?
Ketahui jawabannya dari rangkuman berita Suara.com berikut ini beserta fakta unik seputar sunat lainnya.
1. Jangan Lagi Khitan Anak Pakai Sunat Laser, Bisa Bikin Penis Diamputasi
Baca Juga: Alasan Rezky Aditya dan Citra Kirana Sunat Anak di Usia 5 Bulan
Dengan berkembangnya teknologi dan ilmu kedokteran, kini pilihan untuk khitan atau sunat menjadi lebih beragam. Meski demikian, orangtua juga perlu berhati-hati dalam memilih teknik sunat.
Salah satu yang perlu diwaspadai ialah sunat dengan metode electrical cauter, atau yang biasa dikenal dengan sunat laser. Telah banyak bukti dari betapa berisikonya sunat laser ini.
2. Ingin Anak Sunat Ditengah Pandemi, Aman Enggak Sih?
Selama masa pandemi masyarakat diminta untuk mengurangi kunjungan ke dokter kecuali untuk kebutuhan yang sangat mendesak. Hal itu tidak lain untuk mengurangi risiko terpapar virus corona.
Baca Juga: Ada PTKM, Tim Gugus Tugas Bubarkan Hajatan Sunat Warga Gunungkidul
Meski demikian, di masyarakat sendiri ada sejumlah pertanyaan. Salah satunya ialah apakah aman untuk melakukan sunat bagi anak laki-laki di tengah situasi pandemi?
3. Anak Kesakitan, Begini Cara Perawatan Setelah Sunat Pada Anak
Orangtua Harus Tahu, Begini Cara Perawatan Setelah Sunat Pada Anak
Sunat di Indonesia paling sering dilakukan pada anak lelaki usia balita hingga sebelum remaja. Ada yang masih takut, tapi tak sedikit pula anak yang dengan gagah berani meminta kepada orangtuanya untuk disunat.
4. Anak Gemuk Bikin Penis Tak Terlihat, Perlukah Diet Sebelum Sunat?
Mayoritas orang Indonesia, menyunatkan anaknya di usia balita hingga sebelum remaja. Selain anjuran agama, dari sisi kesehatan sunat juga baik untuk kebersihan alat kelamin laki-laki.
Tapi, bagi anak balita yang cukup gemuk ternyata cukup menyulitkan proses sunat itu sendiri.
5. Pantang Makan Daging Setelah Sunat, Mitos Atau Fakta?
Sunat atau membuang kulit berlebih di kemaluan laki-laki memang bukan hanya anjuram agama, tetapi juga baik untuk kesehatan dan kebersihan.
Sunat biasanya dilakukan saat anak masih balita atau sebelum anak dewasa. Luka setelah sunat biasanya akan sembuh dalam 7 hari hingga 2 minggu perawatan.