Peneliti menemukan hampir 18 pasien dalam kelompok tocilizumab dan sekitar 13 pasien dalam perawatan standar terpaksa diberi bantuan ventilasi mekanis. Beberapa pasien tersebut dinyatakan meninggal.
Selain itu, beberapa pasien Covid-19 parah yang diberi obat radang sendi juga menderita gagal napas akut atau acute respiratory distress syndrome (ARDS) maupun disfungsi organ. Beberapa dari pasien ini meninggal juga karena komplikasi tersebut.
Meski begitu, peneliti mengakui bahwa ukuran sampel dari studi mereka kecil sehingga dapat memengaruhi kemungkinan deteksi efek yang sebenarnya.
Namun, peneliti tetap menyimpulkan bahwa perawatan Covid-19 parah dengan obat radang sendri tidak lebih baik dari pengobatan standar saja dalam 15 hari.