Penyintas Covid Berisiko Alami Pengentalan Darah, Bisa Sebabkan Kematian?

Jum'at, 22 Januari 2021 | 20:07 WIB
Penyintas Covid Berisiko Alami Pengentalan Darah, Bisa Sebabkan Kematian?
Ilustrasi Covid-19. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selain menyebabkan peradangan paru-paru, infeksi Covid-19 juga bisa berdampak pasien mengalami kekentalan darah atau hiperkoagulasi.

Dokter spesialis pulmonologi dan kesehatan respirasi dr. Agus Dwi Susanto. Sp.P(K)., mengatakan bahwa hiperkoagulasi termasuk satu dari tiga komplikasi terbesar akibat infeksi Covid-19 yang meningkatkan derajat kematian.

Dua komplikasi lainnya adalah kerusakan paru dan kelainan jantung.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu menjelaskan, hiperkoagulasi terjadi akibat respon peradangan yang terjadi secara berlebihan sehingga mengakibatkan badai sitokin.

Baca Juga: Kemenkes Tegaskan Bupati Sleman Positif Covid-19 Bukan karena Divaksinasi

"Sebenarnya hal ini bertujuan melawan virus. Tetapi pada infeksi SARS Cov-2 ini, pada prinsipnya akan meningkatkan respon peradangan yang berlebihan yang disebut badan sitokin. Itu yang menginduksi salah satunya sistem kaskade pembekuan darah di pembuluh darah," paparnya saat forum virtual series 'Kenapa Penyintas Bisa Alami Long Covid', Jumat (22/1/2021).

Sebenarnya, telah menjadi respon alami saat seseorang yang terinfeksi covid, maka tubuh akan melakukan respon imunitas untuk melawan virus, jelas dokter Agus.

Respon imunitas itu yang akan merangsang terjadinya pelepasan berbagai mediator peradangan tubuh. Namun lantaran mediator peradangan yang berlebihan akibatnya berdampak pengentalan darah.

Kondisi itu bisa berkepanjangan hingha pasien Covid-19 sembuh atau disebut sebagai long covid.

"Jadi gangguan kekentalan darah akhirnya tidak bisa diatasi dan menetap pada beberapa orang. Oleh karena itu kalau terjadi hiperkoagulasi pasca covid sebaiknya dikonsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam yang khusus hematologi onkologi," saran dokter Agus.

Baca Juga: Bagaimana Siapkan Makanan Pasien dan Nakes Wisma Atlet, Lihat Foto-foto Ini

Nantinya oleh dokter spesialis penyakit dalam akan khusus dilakukan pemeriksaan marker kekentalan darah.

Dokter Agus menyampaikan, dari hasil pemeriksaan itu baru dokter bisa memastikan apakah penyintas covid tersebut bisa sembuh dari hiperkoagulasi atau akan menetap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI