Kemenkes Sebut Percuma Tambah Kapasitas Rumah Sakit, Kalau...

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 22 Januari 2021 | 17:55 WIB
Kemenkes Sebut Percuma Tambah Kapasitas Rumah Sakit, Kalau...
Ilustrasi rumah sakit Covid-19 (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes prof. dr. Abdul Kadir. Ph.D., mengatakan, peran serta masyarakat dalam disiplin menerapkan 3M tetap paling penting untuk mencegah penularan Covid-19.

Jika kontribusi itu masih rendah dilakukan, maka tindakan untuk menambah kapasitas tempat tidur di rumah sakit akan sia-sia. Karena lonjakan kasus yang terus terjadi.

Kadir mengingatkan bahwa tenaga kesehatan di rumah sakit sebenarnya berada di posisi hilir atau garda paling belakang dalam penanganan Covid-19.

"Kalau kita hanya memperbaiki di hilirnya saja, dengan cara menambah kapasitas tempat tidur, peralatan dan sebagainya itu tidak akan ada selesainya jika masalah dasar di hulu tidak pernah diatasi," katanya dalam webinar virtual Satgas Penanganan Covid-19, Jumat (22/1/2021).

Baca Juga: Videografis: Intip Ide Kreatif Bisnis yang Bisa Dicoba saat Pandemi

Ilustrasi Covid-19. (Elements Envato)
Ilustrasi Covid-19. (Elements Envato)

Justru masyarakat yang berada di posisi hulu dalam penanganan kasus Covid-19, lanjut Kadir. 

"Karena ini lonjakan pasien sudah di depan mata jadi kita harus meningkatkan pelayanan rumah sakit. Namun demikian oleh karena peningkatan jumlah pasien dibandingkan peningkatan rumah sakit tidak seimbang maka yang bisa dilakukan bagaimana bekerja maksimal di hulu, bagaimana supaya masyarakat tidak terkena covid," ucapnya.

Diharapkan partisipasi seluruh masyarakat, untuk berkontribusi menurunkan angka kejadian Covid-19. Salah satu cara efektif tentunya dengan disiplin melakukan protokol kesehatan. 

"Jangan sekali-kali berkerumun, gak usah lah ada pesta-pesta mengundang orang. Kemudian kalau misalnya ke mana-mana kalau tidak perlu, gak usah keluar rumah, itu untuk menurunkan pergerakan," ujar prof Kadir.

Baca Juga: Gawat! Tiga Dampak Serius Varian Baru Virus Corona di Eropa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI