Suara.com - Setiap memasuki 25 Januari, Indonesia merayakan Hari Gizi Nasional atau HGN. Di tahun 2021 ini, pemerintah merayakan HGN dengan tema 'Remaja Sehat, Bebas Anemia'.
Tema ini diambil lantaran menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 3 dari 10 remaja Indonesia mengalami kekurangan sel darah merah atau anemia.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt.) Dirjen Kesehatan Masyaraka drg. Kartini Rustandi, M.Kes, kondisi tersebut disebabkan karena tubuh kekurangan zat gizi mikro.
"Ada masalah kekurangan zat gizi mikro yang seringkali tidak terlihat langsung tetapi mempunyai dampak besar. Orang-orang kurang produktif karena kekurangan zat gizi mikro," ujar Kartini dalam acara Temu Media Hari Gizi Nasional ke-61 Kemenkes, Jumat (22/1/2021).
Baca Juga: Bikin Malu! PAN Pecat Kader yang Perkosa Anaknya saat Istri Sakit Corona
Kurangnya zat gizi mikro pada remaja ini yang akhirnya menjadi konsen Kemenkes RI. Jika dibiarkan, kata Kartini, remaja yang merupakan aset negara berisiko tumbuh menjadi penerus bangsa yang tidak produktif.
Sedangkan kondisi tidak produktif bisa menyebabkan remaja obesitas hingga hipertensi, yang memicu timbulnya penyakit tidak menular seperti jantung, diabetes, hingga sakit stroke yang kian kemari menyerang masyarakat muda.
Selain anemia, data menunjukkan 1 dari 10 remaja mengalami wasting atau kondisi gizi kurang ditandai dengan tubuh yang kurus. Sedangkan 1 dari 7 remaja ditemukan mengalami obesitas atau berat badan berlebih.
"Remaja ini tidak produktif atau kurang produktivitasnya dalam aktivitas. Bahkan menyebabkan perkembangan otak terhambat. Apalagi kalau gemuk menjadikan kita kurang beraktivitas," jelas Kartini.
Data juga menunjukkan bahwa 65 persen remaja Indonesia tidak sarapan sebelum memulai aktivitas belajar. Termasuk juga didapatkan 95 persen remaja Indonesia kurang makan sayur dan buah.
Baca Juga: Biarkan Anak Berdiri di Dalam Mobil, Shandy Aulia Dikritik Netizen