Suara.com - Kanker payudara adalah kanker paling umum kedua di antara para perempuan. Dalam hal ini, studi menunjukkan bahwa merokok dikaitkan dengan insiden kanker payudara yang lebih tinggi.
Selain itu, merokok dikaitkan dengan menurunkan tingkat kelangsungan hidup sebesar 33 persen pada pasien kanker payudara.
Beberapa studi telah menjelaskan bagaiaman merokok bisa dikaitkan dengan kanker. Sementara dalam penelitian ini, para ilmuwan menganalisis bagaimana peran nikotin, bahan kimia non-karsinogenik yang ditemukan dalam tembakau berpengaruh pada metastasis (penyebaran kanker dari situs awal ) payudara-ke-paru.
Melansir dari Medicalxpress, penelitian ini disusun oleh para ilmuwan dari Wake Forest School of Medicine. Studi ini diterbitkan dalam Nature Communications edisi online 20 Januari lalu.
Baca Juga: Vaksinasi HPV, Cara Mencegah Kanker Serviks Sejak Dini
"Data kami menunjukkan bahwa paparan nikotin menciptakan lingkungan di paru-paru yang siap untuk pertumbuhan metastasis," kata Kounosuke Watabe, Ph.D., penulis utama studi dan profesor biologi kanker di Wake Forest School of Medicine, bagian dari Wake Kesehatan Baptis Hutan.
Lingkungan ini disebut relung pra-metastasis yang menarik neutrofil pro-tumor, sejenis sel kekebalan. Relung pra-metastasis melepaskan protein yang disebut lipocalin 2 yang diaktifkan STAT3 (LCN2) dari neutrofil untuk menginduksi pertumbuhan metastasis.
Bahkan setelah berhenti dari paparan nikotin selama 30 hari, kejadian metastasis tidak berkurang secara signifikan. Hal ini menunjukkan risiko yang terus berlanjut pada pasien kanker payudara yang merupakan mantan perokok.
"Berdasarkan temuan ini, pasien kanker payudara harus memilih program berhenti merokok dan tidak menggunakan produk pengganti nikotin," kata Watabe.
"Lebih lanjut, temuan kami menunjukkan bahwa salidroside dapat menjadi obat terapeutik yang menjanjikan untuk membantu mencegah metastasis paru-paru kanker payudara akibat merokok, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan," imbuhnya.
Baca Juga: Sering Oral Seks Waktu Muda, Awas Bahaya Kanker Mulut