Sinar UV Bisa Sebabkan Masalah Ginjal, Terutama pada Pasien Autoimun

Jum'at, 22 Januari 2021 | 08:47 WIB
Sinar UV Bisa Sebabkan Masalah Ginjal, Terutama pada Pasien Autoimun
Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi kolaboratif menunjukkan bahwa sinar ultraviolet (UV) bisa memperburuk gejala klinis penyakit autoimun seperti lupus. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang terbit pada jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).

Melansir dari Medicalxpress, studi ini disusun secara kolaboratif oleh para peneliti dari Geisel School of Medicine di Dartmouth dan University of Washington (UW).

Lupus sendiri merupakan penyakit autoimun yang dapat menyebabkan peradangan pada persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung dan paru-paru. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan menyerang jaringannya sendiri.

Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa paparan sinar matahari dapat memicu peradangan kulit lokal hingga 80 persen pasien lupus dan flare sistemik termasuk penyakit ginjal. Namun, sedikit yang telah dipahami tentang mekanisme mendasar yang mendorong proses ini.

Baca Juga: Ketahui Golongan Orang yang Tak Bisa Divaksin Covid-19

Untuk menentukan bagaimana sinar UV memicu peradangan ginjal, tim peneliti menyelidiki peran neutrofil atau jenis sel darah putih yang banyak ditemukan di tubuh tikus. Sel ini bertindak sebagai penanggap pertama segala jenis peradangan dan telah dikaitkan dengan cedera kulit dan jaringan ginjal pada pasien lupus.

Ilustrasi paparan sinar UV. (Shutterstock)
Ilustrasi paparan sinar UV. (Shutterstock)

"Menariknya, salah satu bagian dari neutrofil ini yang menurut kami lebih merusak, pertama kali masuk ke kulit yang terkena sinar UV dan kemudian berbalik dan menuju ke ginjal," kata Sladjana Skopelja-Gardner, Ph.D ., asisten profesor kedokteran di Geisel yang bekerja dengan Keith Elkon, MD, di UW dalam penelitian tersebut.

"Ini agak tidak biasa kita biasanya menganggap neutrofil sebagai sel berumur pendek yang bergerak ke tempat peradangan dan kemudian mati di sana," imbuhnya. 

Para peneliti menemukan bahwa paparan tunggal kulit terhadap sinar UV merangsang proses inflamasi dan cedera di ginjal, termasuk proteinuria bahkan pada objek penelitian yang normal dan sehat.

Baca Juga: Nurdin Rudythia Meninggal, Nita Thalia Ungkapkan Duka Cita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI