Suara.com - Penelitian baru minggu ini memberi bukti yang meyakinkan bahwa orang yang divaksinasi Covid-19 akan terlindungi dari varian baru virus corona.
Dua kelompok peneliti menguji dua varian baru terhadap plasma darah yang diambil dari orang-orang yang sudah menerima vaksin, baik Moderna maupun Pfizer.
Salah satu tim yang dipimpin oleh Michel Nussenzweig dari Universitas Rockefeller menguji plasma yang diambil dari 20 orang yang mendapat dua dosis vaksin Pfizer dan Moderna.
Mereka menemukan, vaksin menghasilkan respons antibodi yang kuat serta sel-sel yang terus memproduksi antibodi baru selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Baca Juga: Keliling untuk Jualan, Salesman Tulari Virus Corona ke 100 Orang
"Kami mengukur respons antibodi mereka terhadap virus 'tipe liar'. Kemudian kami mengambil plasma orang-orang dan menilainya terhadap varian baru virus," kata Nussenzweig, dilansir CNN.
Mutasi pada virus memang memungkinan beberapa virus melarikan diri dari beberapa jenis antibodi. Tetapi tubuh orang yang sudah divaksin akan mengeluarkan pasukan dari berbagai jenis antibodi ke virus.
"Ketika Anda mulai menggabungkan semua campuran antibodi ini, artinya bersama-sama antibodi tersebut dapat melawan virus," sambungnya.
Artinya, dari penjelasan Nussenzweig, vaksin masih bisa melindungi orang-orang dari varian virus corona baru.
Ketika waktunya harus diperbarui, vaksin mRNA seperti yang dibuat Pfizer dan Moderna dapat diubah dengan sangat cepat.
Baca Juga: Satgas: Lonjakan Covid-19 Indonesia Bukan Akibat Varian Baru Virus Corona
"Haruskah vaksin diubah? Mungkin, tapi itu tidak berarti bahwa vaksin tidak akan efektif," lanjutnya.
Meski begitu, data lebih lanjut diperlukan untuk memantai efektivitas vaksin Pfizer dalam mencegah Covid-19 yang disebabkan oleh varian virus baru.
Studi ini diterbitkan secara daring di bioRxiv dan belum ditinjau oleh rekan sejawat (peer review).