Suara.com - Ada banyak alasan wanita mengalami pendarahan selama kehamilan mereka. Beberapa penyebabnya tidak berbahaya, sementara yang lainnya serius.
Penyebab dan tingkat keparahan pendarahan bervariasi, tergantung pada waktu terjadinya. Pada trimester pertama, kedua, atau ketiga.
"Keseriusannya tergantung pada penyebab di balik pendarahan. Ini bisa sepenuhnya tidak berbahaya atau bisa jadi sesuatu yang mengancam kehamilan," kata Julie Lamppa, APRN, CNM, bidan di Mayo Clinic.
Karenanya, Lamppa mengingatkan perlunya sang ibu mengetahui keseluruhan situasinya.
Baca Juga: Fiersa Besari Alami Sindrom Kehamilan Simpatik, Apa Maksudnya?
Melansir Insider, berikut beberapa penyebab pendarahan paling umum selama kehamilan:
Trimester Pertama
- Pendarahan implantasi, ini biasanya terjadi pada 10 hingga 14 setelag pembuahan dan keluar seperti bercak ringan yang berlangsung satu sampai dua hari. Ini adalah hal yang normal.
- Keguguran dini yang ditandai dengan pendarahan berat dan berlangsung hingga dua minggu.
- Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tumbuh di luar rahim. Jika tidak terdeteksi lebih awal, sang ibu dapat mengalami pendarahan hebat dan mengakibatkan pusing serta pingsan.
- Subchorionic hematoma ditandai dengan pendarahan selaput yang mengelilingi embrio. Meski sering hilang dengan sendirinya tanpa kerusakan permanen, konsultasi dengan dokter tetap harus dilakukan.
Trimester Kedua dan Ketiga
- Inkompetensi serviks, atau rahim lemah saat hamil, dapat menyebabkan pendarahan ringan, bersamaan dengan tekanan di panggul dan kram.
- Plasenta previam, merupakan kondisi saat plasenta rendah dan menutupi seluruh atau sebagian serviks internal. Pendarahannya bisa sangat berbahaya bagi kehamilan dan biasanya membutuhkan operasi caesar saat melahirkan.
- Solusio plasenta, yang kemungkinan besar terjadi pada trimester ketiga. Kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan hebat dan menganggu suplai darah ke bayi.
- Persalinan prematur, ditandai dengan bercak ringan, dan gejala sakit perut atau terasa seperti ditekan, perasaan menegang, dan perubahan keputihan.
- Keguguran (sebelum minggu ke-20), yang bisa ditandai dengan pendarahan dan hilangnya gerakan janin serta kram perut.
- Tanda persalinan normal. Pendarahan tepat sebelum persalinan seringkali normal karena serviks melunak, yang artinya siap dilalui bayi saat persalinan.