Epidemiolog Yakin Vaksin yang Mengandung Inactivated Virus Aman Digunakan

Kamis, 21 Januari 2021 | 14:55 WIB
Epidemiolog Yakin Vaksin yang Mengandung Inactivated Virus Aman Digunakan
Petugas medis menyiapkan vaksin COVID-19 Sinovac [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Program vaksinasi menjadi tantangan tersendiri dalam upaya menangani pandemi Covid-19.

Pasalnya, proses pembuatan vaksin yaitu dengan memasukkan virus ke dalam tubuh menuai pro kontra di masyarakat.

Banyak masyarakat berpikir bahwa melakukan vaksinasi, dengan membiarkan bagian virus masuk ke tubuh, malah akan berisiko negatif pada tubuh.

Namun menurut Ketua Umum Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Dr. Hariadi Wibisono, pembuatan vaksin dengan virus yang dilemahkan sudah umum dilakukan sejak puluhan tahun lalu. 

Baca Juga: Gara-gara Pandemi Corona, Jakarta Tak Masuk Kategori Kota Termacet di Dunia

"Itu yang disebut inactivated virus. Itu virus yang tidak berdaya tapi bisa merangsang antibodi dalam tubuh," jelas Hariadi melalui keterangan tertulis kepada Suara.com, Kamis (21/1/2021).

Produksi vaksin Covid-19 Sinovac menjadi salah satu yang menggunakan metode inactivated virus. Hariadi menyampaikan, metode pembuatan vaksin seperti itu sudah familiar di Indonesia.

Terlebih, Indonesia juga telah memiliki pengalaman berpuluh tahun untuk membuat dan mengelola vaksin dengan cara serupa. 

Melihat kemampuan produksi dalam negeri, Dr. Hariadi Wibisono yakin Indonesia sudah siap dan memiliki pengalaman terhadap program vaksinasi.

"Fasilitas pelayanan kesehatan sudah punya yang namanya rantai dingin tadi, lemari es yang mampu menjaga suhu 2-8 derajat celcius. Sehingga tidak perlu investasi tambahan untuk mengelolanya," paparnya.

Baca Juga: Argentina Setujui Penggunaan Vaksin Sputnik Buatan Rusia

Sejumlah fasilitas itu dirasa menjadi modal dasar untuk menggunakan inactivated virus produksi Sinovac yang lebih mudah dan cocok dari sisi infrastruktur, kata Hariadi.

Pakar imunisasi dr. Elizabeth Jane Soepardi MPH menambahkan bahwa sejak tahun 1970-an, Indonesia telah berpengalaman menyelenggarakan imunisasi pada anak, melalui Program Imunisasi Nasional.

Juga sudah berpengalaman melaksanakan program imunisasi masal, seperti yang terjadi saat ini. 

"Indonesia juga sudah terbiasa menggunakan vaksin dengan metode sejenis dan telah terbukti menyelamatkan jutaan masyarakat Indonesia. Beberapa contoh jenis vaksin yang menggunakan metode seperti ini dan sudah puluhan tahun dipergunakan di Indonesia adalah vaksin polio suntik dan influenza," kata Elizabeth.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI