Suara.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa kekurangan magnesium bisa berkaitan dengan depresi. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang diterbitkan pada jurnal PLOS One.
Melansir dari Healthshost, magnesium klorida efektif untuk menurunkan risiko depresi pada lansia dengan diabetes tipe 2. Sementara magnesium sitrat menurunkan gejala dan risiko depresi pada pasien fibromyalgia. Namun fungsi magnesium pada depresi memungkinkan bisa berdampak pada masyarakat umum.
Secara keseluruhan, magnesium memainkan peran penting dalam menjaga kimia otak dan hormon agar tetap dalam kondisibaik. Jika Anda tidak mendapatkan cukup magnesium dari makanan atau suplemen, maka bisa menjadi salam satu sebab meningkatnya peluang mengalami depresi.
Keseimbangan hormonal sendiri memengaruhi suasana hati dan kesejahteraan mental Anda. Jika Anda kekurangan magnesium, maka gejala depresi mungkin bisa muncul.
Baca Juga: Hindari Stres, Bisa Bikin Efikasi Vaksin Covid-19 Jadi Kurang Manjur
Saat Anda kekurangan magnesium, tubuh melepaskan kortisol (hormon stres) dalam jumlah besar dan pada akhirnya berdampak pada hormon lain, termasuk progesteron, testosteron, hormon luteinizing, estrogen, dan hormon perangsang folikel.
Magnesium juga membantu dalam produksi hormon tiroid. Saat tiroid Anda kurang aktif, maka dapat menyebabkan gejala termasuk depresi. Dengan berbagai manfaatnya, maka menambahkan magnesium ke dalam makanan Anda sangat penting. Pria harus mengonsumsi setidaknya 400 mg dan wanita harus mengonsumsi setidaknya 300 mg magnesium setiap hari.
Berikut adalah beberapa makanan kaya magnesium yang mudah didapatkan, antara lain:
- Bayam
- Pisang
- Alpukat
- Buncis
- Brokoli
- Kacang-kacangan
- Biji-bijian
- Raspberry
- Kubis